Arab Saudi Akan Cabut Larangan Perjalanan Januari Tahun Depan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 15 September 2020 | 11:01 WIB
Arab Saudi Akan Cabut Larangan Perjalanan Januari Tahun Depan
Ilustrasi masjid di Arab Saudi.[ Pavlo Luchkovski/Pexels]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ingin melakukan umrah atau wisata religi ke Arab Saudi? Anda mungkin baru bisa melakukannya awal tahun depan.

Sebab, Arab Saudi baru akan mencabut larangan perjalanan terkait Covid-19 pada awal tahun baru.

Dilansir Anadolu Agency, Kementerian Dalam Negeri mengumumkan bahwa mulai 1 Januari 2021, semua pembatasan masuk dan keluar warga negaranya akan dicabut dan semua sarana transportasi darat, laut dan udara akan dibuka kembali dengan tetap mengikuti prosedur pencegahan Covid-19 saat ini.

Selain itu, sejumlah kalangan, termasuk pegawai negeri, pengusaha, mereka yang membutuhkan perawatan medis di luar negeri dan pelajar akan dibebaskan dari pembatasan mulai 15 September.

Baca Juga: 60 Persen Kematian karena Covid-19 di Filipina Terjadi di Ibu Kota Manila

Warga negara Dewan Kerjasama Teluk juga akan diizinkan masuk dan keluar negara itu mulai 15 September, sementara keputusan untuk mengizinkan dimulainya Umrah akan dinilai secara terpisah tergantung pada tingkat penyebaran virus.

Tak Ada Kasus Covid-19 Saat Haji

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan pujian terhadap Arab Saudi karena sukses menyelenggarakan ibadah haji yang aman selama pandemi Covid-19.

"Langkah-langkah yang diambil oleh Arab Saudi selama ibadah haji memberikan contoh bagi negara-negara yang ingin kembali ke kehidupan normal dan beradaptasi dengan kondisi di bawah virus." ujar Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus disadur dari Arab News.

Ghebreyesus juga memberikan selamat kepada umat muslim di seluruh dunia pada kesempatan Hari Raya Idul Adha tahun ini.

Baca Juga: Absen Rapat di DPR, Menteri Edhy Prabowo Belum Sembuh Covid-19

Kementerian Kesehatan Arab Saudi hingga kini belum mengungkapkan adanya masalah kesehatan yang menyerang para jemaah, terutama gejala Covid-19.

"Sangat menenangkan... bahwa tidak ada kasus virus corona atau penyakit lain yang memengaruhi kesehatan masyarakat dilaporkan," kata Mohammed Al-Abd Al-Ali, dalam konferensi pers harian selama musim haji tahun ini.

Mohammed Al-Abd menambahkan bahwa layanan kesehatan sepenuhnya siap dan tetap waspada untuk melayani setiap masalah yang muncul.

Ada 1.456 tempat tidur rumah sakit yang disediakan, termasuk 272 untuk perawatan intensif, 331 untuk isolasi, dan lebih dari 200 di gawat darurat.

Al-Ali juga menjelaskan bahwa petugas lapangan dari kementerian kesehatan sudah siap sejak hari Kamis (30/7), ketika para jemaah berada di Gunung Arafat dan kemudian pindah ke Muzdalifah.

Selain menyediakan fasilitas perawatan, kemenkes Arab Saudi juga mengawasi para jemaah agar tetap melaksanakan tindakan pencegahan virus corona.

Para jemaah haji tahun ini diwajibkan untuk menjaga jarak sosial - berdiri terpisah dan bergerak dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 20 orang untuk membatasi paparan dan kemungkinan penularan virus Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI