Penyakit Gusi Bisa Jadi Tanda Awal Serangan Jantung, ini Sebabnya

Senin, 14 September 2020 | 11:56 WIB
Penyakit Gusi Bisa Jadi Tanda Awal Serangan Jantung, ini Sebabnya
Ilustrasi sakit gusi, sakit gigi (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Serangan jantung terjadi ketika arteri koroner tersumbat, sehingga menghentikan aliran darah ke otot jantung dan menyebabkan kerusakan.

Serangan jantung termasuk kondisi mematikan bila tak segera mendapat penanganan medis. Selain itu, seseorang juga harus menyadari gejala awal serangan jantung.

Baru-baru ini, dokter gigi dan peneliti telah memulai meneliti hubungan antara kesehatan mulut dan kesehatan secara keseluruhan. Satu hal yang mereka fokuskan adalah hubungan antara penyakit gusi dan penyakit jantung.

Penyakit gusi disebut juga penyakit periodontal, yakni peradangan pada gusi. Kondisi ini menyebabkan kerusakan pada gusi, gigi dan jaringan tulang yang menahannya.

Penyakit jantung mengacu pada serangkaian kondisi yang luas, termasuk serangan jantung dan stroke. Penyakit jantung disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah.

Ilustrasi serangan jantung (shutterstock)
Ilustrasi serangan jantung (shutterstock)

Selama beberapa dekade, para peneliti telah menyelidiki hubungan antara penyakit gusi dan kesehatan jantung.

Penyakit gusi ini terjadi akibat penumpukan plak di sekitar gigi yang lengket dan mengandung bakteri. Penumpukan plak di gigi ini adalah jenis plak berbeda yang terdiri dari lemak, kolesterol, kalsium dan zat lain dalam darah.

Kondisi ini juga disebut sebaggai aterosklerosis, plak lemak ini adalah ciri khas dan tempat berkembang biaknya penyakit jantung dan serangan jantung.

Dr Hatice Hasturk dari Institut Forsyth yang berafiliasi dengan Harvard, sebuah penelitian yang fokus pada kesehatan mulut mengatakan penyakit periodontal meningkatkan beban peradangan pada tubuh.

Baca Juga: Waspada! Virus Corona Bertahan Hidup di Salmon Dingin 8 Hari

"Peradangan akut yang melibatkan sel kekebalan menyerang iritan dan penyerang mikroba, membantu penyembuhan dalam jangka pendek," jelas Dr Hatice dikutip dari Express.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI