Kecemasan Bisa Jadi Tanda Tekanan Darah Tinggi, Ini Hubungannya

Minggu, 13 September 2020 | 11:01 WIB
Kecemasan Bisa Jadi Tanda Tekanan Darah Tinggi, Ini Hubungannya
Ilustrasi cemas atau khawatir [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tekanan darah tinggi atau hipertensi sudah dikategorikan sebagai penyebab utama kematian di dunia. Namun, banyak orang sering tidak menyadari dirinya memiliki tekanan darah tinggi.

Jika seseorang mengalami kecemasan, bisa saja itu tanda tekanan darah tinggi. Menurut Medical News Today, kecemasan dan tekanan darah tinggi terkadang bisa saling berkaitan.

"Kecemasan bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan tekanan darah tinggi bisa memicu perasaan cemas. Para dokter menggambarkan kecemasan sebagai perasaan khawatir atau takut yang intens," jelasnya dikutip dari Express.

Hal itulah yang menyebabkan banyak gejala fisik, termasuk peningkatan detak jantung dan pernapasan dangkal. Periode kecemasan juga bisa meningkatkan tekanan darah.

Sebab, kecemasan menyebabkan pelepasan hormon stres dalam tubuh. Hormon tersebut memicu peningkatan detak jantung dan penyempitan pembuluh darah.

Ilustrasi tekanan darah tinggi [pixabay]
Ilustrasi tekanan darah tinggi [pixabay]

Kedua perubahan ini menyebabkan tekanan darah meningkat, terkadang terjadi secara dramatis.

Peningkatan tekanan darah yang dipicu oleh kecemasan bersifat sementara dan akan mereda begitu kecemasan berkurang.

Namun, memiliki tingkat kecemasan yang tinggi secara teratur bisa menyebabkan kerusakan pada jantung dan pembuluh darah, seperti hipertensi jangka panjang.

Dalam sebuah penelitian di National Library of Medicine National Institutes of Health AS, hubungan antara kecemasan dan hipertensi telah dianalisis lebih lanjut.

Baca Juga: Kenali Gejala Kanker Kolorektal, Mulai dari Diare Hingga Anemia

Studi epidemiologi telah berulang kali menyelidiki hubungan antara kecemasan dan hipertensi. Hasilnya, menunjukkan bahwa ada hubungan antara kecemasan dan peningkatan risiko hipertensi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI