Berenang di Danau, Remaja Tewas Akibat Amoeba Pemakan Otak!

Sabtu, 12 September 2020 | 19:09 WIB
Berenang di Danau, Remaja Tewas Akibat Amoeba Pemakan Otak!
Amuba pemakan otak (Researchgate)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang remaja meninggal akibat infeksi amoeba pemakan otak langka setelah ia liburan keluarga ke Florida, AS.

Remaja laki-laki bernama Tanner Wall dan keluarganya baru-baru ini berkemah di Florida Utara. Di sini terdapat taman air dan danau tempat laki-laki 13 tahun ini berenang.

Beberapa hari setelah berenang di danau, Tanner mengalami beberapa gejala, seperti mual, muntah, sakit kepala dan leher kaku.

Awalnya ia didiagnosis menderita radang tenggorokkan, tetapi orang tuanya menduga putrinya itu menderita penyakit yang lebih serius.

Baca Juga: Peneliti Yale: Corona Menyerang Otak dan Batasi Pasokan Oksigen ke Sel

Sehingga orang tuanya membawa Tanner ke UF Health di Gainesville, Florida, untuk diperiksa kedua kalinya.

Amoeba pemakan otak menginfeksi lewat air tanah yang tak disaring. (Shutterstock)
Amoeba pemakan otak (Shutterstock)

Di rumah sakit tersebut, Tanner ditempatkan di ventilator dan dokter menemukan sesuatu yang menurutnya mengerikan.

"Mereka berkata, 'Kami minta maaf untuk memberi tahu Anda tentang hal ini, tetapi putra Anda… terinfeksi amoeba parasit, dan tidak ada obatnya,'" kenang ayah Tanner, Travis Wall.

Berdasarkan laporan Live Science, Tanner meninggal karena infeksi Naegleria fowleri pada 2 Agustus 2020 lalu.

Berdasarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC US), naegleria fowleri adalah organisme bersel tunggal yang secara alami ditemukan di air tawar yang hangat, seperti danau dan sungai.

Baca Juga: Bisa Ganggu Fungsi Otak, Ini 4 Cara Mengatasi Kecanduan Internet

Di AS, sebagian besar infeksi terjadi di negara bagian selatan, terutama selama bulan-bulan musim panas, yang meningkatkan suhu air.

Menelan air yang terkontaminasi naegleria fowleri tidak akan menyebabkan infeksi, tetapi jika air yang tercemar masuk ke hidung, organisme ini dapat masuk otak dan merusak jaringannya.

Hampir seluruh laporan infeksi berakibat fatal, dengan tingkat kelangsungan hidup kurang dari tiga persen, menurut CDC.

Tidak jelas persis mengapa beberapa orang dapat bertahan dari kondisi tersebut, tetapi faktornya bisa karena deteksi dini dan pengobatan dengan obat eksperimental yang disebut miltefosine.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI