Sering Mengecoh, Ini Bedanya Ambeien dan Kanker Usus Besar

Sabtu, 12 September 2020 | 17:23 WIB
Sering Mengecoh, Ini Bedanya Ambeien dan Kanker Usus Besar
Ilustrasi ambeien. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keluarnya darah dari lubang dubur jadi salah satu gejala adanya kanker kolorektal atau kanker usus besar. Tapi penyakit lain seperti ambeien juga bergejala serupa, yaitu keluar darah dari anus. Lalu apa bedanya kanker usus besar dan ambeien?

Dijelaskan Dokter Spesialis Bedah Kanker Digestif, dr. Abdul Hamid Rochanan, Sp.B-KBD, pembedanya bisa dilihat dari kapan darah itu keluar.

Jika darah keluar setelah fases atau kotoran keluar dari lubang anus, maka itu tanda ambeien. Sedangkan pada kanker usus besar, darah keluar bersamaan dengan kotoran.

"Jadi kalau kita curiga suatu keganasan, biasanya kotorannya tertempel darah atau bersamaan dengan darah, kadang ada lendir juga. Tapi kalau ambeien, darah menetesnya setelah BAB dan kadang tidak ada lendir," ujar dr. Hamid dalam diskusi di IG Live @CISC, Sabtu (12/9/2020).

Baca Juga: Diidap Chadwick Boseman, Ini Penyebab & Faktor Risiko Kanker Usus Besar

Tidak hanya sekali dua kali seperti ambeien, tanda kanker usus besar biasanya dibarengi diare kronis atau terus menerus tidak berhenti. Jika lemas seperti anemia dan diare hingga mengeluarkan darah, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Khususnya apabila diare mengeluarkan darah, saat ke dokter mintalah diperiksa dengan metode colok dubur. Menurut dr. Hamid, dengan metode ini, dokter bisa memastikan darah yang keluar akibat ambeien atau bukan.

"Pemeriksaan colok dubur sangat vital dan bermanfaat, apakah ini ambeien atau tumor," kata dr. Hamid.

Banyak kasus yang datang kepadanya sudah berbulan-bulan mengalami diare berdarah dan didiagnosis ambeien, tapi setelah diperiksa, ternyata mengidap kanker usus besar dengan kondisi sudah berat.

Dokter yang berpraktik di RSPAD Gatot Soebroto itu menjelaskan ada 2 faktor risiko seseorang terserang kanker usus besar. Faktor yang tidak bisa dimodifikasi seperti riwayat garis keturunan kanker, riwayat sakit infeksi usus besar, polip hingga tumor.

Sedangkan faktor yang bisa dimodifikasi atau bisa diubah meliputi pola hidup, makan, dan aktivitas sehari-hari.

Baca Juga: Waspada, Polip di Usus Bisa Tumbuh Menjadi Kanker

"Makan tiap hari ketemu daging terutama daging merah, kemudian malas-malas terus tidak pernah beraktivitas. Padahal berolahraga 30 menit sehari, 5 kali seminggu, bisa mengurangi risiko kanker. Ditambah yang obesitas, mohon diubah menjadi langsing," tutup dr. Hamid.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI