Suara.com - Sekitar 75 persen perempuan mengalami infeksi jamur vagina setidaknya sekali seumur hidup, laki-laki pun juga bisa mengalami hal yang serupa pada penis mereka. Hanya saja, persentase infeksi jamur pada pria angkanya masih belum jelas.
Melansir dari Insider, infeksi jamur terjadi ketika jamur candida tumbuh berlebih. Jamur ini biasanya hidup dalam jumlah kecil di kulit dan terus dikendalikan oleh bakteri baik yang membantu mengatur tingkat pH kulit. Namun, dalam lingkungan yang hangat dan lembab seperti alat kelamin, jamur candida dapat tumbuh dan menyebar.
Pertumbuhan berlebih dari jamur candida menyebabkan kondisi pada pria yang dikenal sebagai balanitis, di mana kepala penis meradang. Hal ini dikenal sebagai infeksi jamur penis.
Menurut Robert Mordkin, MD, CMO dari LetsGetChecked dan kepala urologi di Virginia Hospital Center, faktor lain yang dapat menyebabkan infeksi jamur penis adalah ketidakbersihan alat kelamin.
Baca Juga: Bentuk Jari Tangan Hingga Nomor Sepatu, Benar Bisa Prediksi Ukuran Penis?
Sementara itu, kondisi kulit yang teriritasi atau rusak karena luka atau gesekan dari pakaian dan hubungan seksual tanpa pelindung dengan pasangan yang terkena infeksi jamur juga meningkatkan risiko.
"Kondisi tertentu yang sudah ada sebelumnya juga dapat meningkatkan risiko infeksi jamur penis," kata Giuseppe Aragona, MD, seorang dokter umum dan dokter keluarga di Prescription Doctor.
Menurut Aragona dan Mordkin, beberapa faktor risiko tumbuhnya infeksi jamur penis adalah:
- Penis tidak disunat
- Penuaan
- Memiliki sistem kekebalan yang lemah
- Memiliki diabetes
Sementara beberapa gejala infeksi jamur penis menurut Aragona dan Mordkin antara lain:
- Gatal
- Tidak nyaman
- Keputihan
- Pembengkakan
- Kemerahan
- Sakit di daerah penis.
Baca Juga: Usai Operasi Hidung, Pria Ini Alami Ereksi Selama 3 Bulan