Suara.com - Anda mengalami diare kronis yang dibarengi dengan lemas dan anemia? Hati-hati, bisa jadi Anda mengalami kankker kolorektal.
Penelitian epidemiologi menunjukkan pengidap kanker kolorektal atau kanker usus besar di Indonesia usianya lebih muda dibandingkan di negara maju.
30 Persen kasus terjadi di usia 40 tahun, dan bisa lebih muda dari itu padahal masuk usia produktif.
Dokter Spesialis Bedah Kanker Digestif, dr. Abdul Hamid Rochanan, Sp.B-KBD, menjelaskan kanker usus besar dibedakan pada usus besar sebelah kanan dan sebelah kiri.
Baca Juga: Sulit Dicegah, Ini 5 Jenis Kanker yang Paling Banyak Menyerang Anak-Anak
Tanda keberadaan kanker di usus besar sebelah kanan dan kiri juga cenderung berbeda. Jika di sebelah kanan ditandai dengan terganggunya penyerapan oleh pencernaan, gejala yang dialami cenderung diare kronis tidak berhenti dibarengi keluarnya darah dari anus.
"Sedangkan jika kanker di usus besar sebelah kanan biasanya ditandai dengan merasa lemas karena kurang darah atau anemia," terang dr. Hamid dalam diskusi di IG Live @CISC, Sabtu (12/9/2020).
Sehingga dokter yang berpraktik di RSPAD Gatot Soebroto itu meminta masyarakat waspada apabila mengalami diare terus menerus, tidak berhenti dan dibarengi badan yang sangat lemas seperti kurang darah, maka periksakan diri ke dokter.
"Jadi memang sebaiknya ke dokter ceritakan perihal yang dialami, diare kronis, badan lemas, kelihatan pucat, atau BAB ada darah segera ke dokter. Terutama saat buang air besar ada darah minta diperiksa," terang dr. Hamid.
Pemeriksaan dubur atau lubang anus kata dr. Hamid sangat membantu mendeteksi awal keberadaan kanker usus besar.
Baca Juga: Studi: Pubertas Dini Tingkatkan Risiko Kanker Payudara
Karena tanpa tindakkan colok dubur, kebanyakan kanker usus besar malah didiagnosis ambeien.
"Apakah ini ambeien atau tumor, banyak yang datang ke kita keluhannya ambeien, begitu datang ke kita keluhannya udah 3 bulan diobati ambeien, padahal dateng ke kita sudah kronis," tutupnya.