Suara.com - Belum lama ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyinggung mengenai maraknya klaster rumah tangga terkait penyebaran virus corona Covid-19 di masyarakat.
Diduga, ketidakmampuan masyarakat dalam melakukan isolasi mandiri secara maksimal, serta kurang disiplin dan kurangnya pengetahuan dalam melakukan isolasi mandiri menjadi pemicu tingginya angka klaster rumah tangga tersebut.
Terlebih dengan tingginya kasus pasien Covid-19 yang terkonfirmasi tanpa gejala, hal itu membuat kemungkinan virus corona jenis baru tersebut menyebar lebih liar di tengah masyarakat namun di lingkup yang lebih kecil.
Karena alasan itu juga, Rumah Sakit Pelni sebagai salah satu Rumah Sakit Rujukan Penanganan Covid-19 di Jakarta menyelenggarakan program isolasi. Program tersebut dilakukan di beberapa rumah aman yang ditunjuk dan berkerjasama dengan Rumah Sakit Pelni
Baca Juga: Update Zona Merah Covid-19 di Wilayah Indonesia
"Tidak sedikit masyarakat dengan kasus terkonfirmasi tanpa gejala merasa kesulitan dalam melakukan isolasi mandiri karena adanya berbagai macam faktor termasuk diantaranya keluarga yang rentan tertular," ujar Kepala Divisi Pengembangan PT RS Pelni, Dr. Didid Winnetouw melalui siaran pers yang diterima Suara.com.
Program rumah aman yang dinamakan Staysolation ini merupakan program isolasi khusus yang diklaim dibuat sedemikian rupa agar memberikan rasa nyaman dan aman bagi pasien.
Di sana, pasien akan mendapatkan serangkaian layanan yang telah didesain khusus bagi pasien Covid-19 yang telah terkonfirmasi tanpa gejala namun tidak bisa melakukan isolasi mandiri di rumah.
Pasien sendiri diwajibkan untuk menjalani prosedur screening untuk bisa dinyatakan diterima menginap di rumah aman Staysolation. Selama berada dalam Staysolation, pasien nantinya akan mendapatkan layanan berupa paket pengawasan serta pengobatan khusus yang didesain sesuai kebutuhan pasien.
Lewat progran ini, diharapkan isolasi dapat berjalan lebih efektif, serta memberikan rasa tenang dan nyaman pada pasien karena berada dalam pengawasan yang tepat.
Baca Juga: Ibu Warteg Positif COVID-19, Warga Galang Donasi Bantu Keluarga Pasien
Mengutip laman resmi Gugus Tugas Penanganan Covid-19, angka kasus Covid-19 di Jakarta per tanggal 9 September 2020 telah mencapai 47.379 kasus. Dari data tersebut, jumlah orang yang positif dengan orang yang di tes di Jakarta dalam satu minggu terakhir mencapai angka 13,2 persen.