Peneliti Yale: Corona Menyerang Otak dan Batasi Pasokan Oksigen ke Sel

Jum'at, 11 September 2020 | 14:59 WIB
Peneliti Yale: Corona Menyerang Otak dan Batasi Pasokan Oksigen ke Sel
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian baru menyatakan bahwa virus corona Covid-19 dapat menginfeksi sel-sel di otak. Kondisi ini yang kemudian menyebabkan delirium dan kebingungan karena virus corona sendiri bisa menggandakan dirinya dalam sel. 

Melansir dari The Sun, penelitian dari Universitas Yale menyimpulkan bahwa virus yang menginvasi sel otak bisa membuat sel-sel di sekitar otak kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen ini yang kemudian bisa secara langsung menyerang sistem saraf pusat.

Mana yang lebih sering Anda pikirkan, makan atau bercinta?
Mana yang lebih sering Anda pikirkan, makan atau bercinta?

Studi dari peneliti Universitas Yale ini telah dipublikasikan online di BioRXiv namun belum dikaji ulang oleh rekan ilmuwan. Studi baru ini adalah salah satu yang pertama memberikan bukti dampak virus pada otak. 

"Jika otak benar-benar terinfeksi, hal itu bisa berakibat fatal," kata Akiko Iwasaki, ketua peneliti studi tersebut kepada The New York Times.

Baca Juga: Buat yang Belum Paham Standar Normalitas Baru, Simak Penjelasan Pak Jokowi

Para dokter telah lama mengamati bahwa virus corona menyerang berbagai sistem organ di dalam tubuh. Hal ini ditunjukkan pada pasien yang mengalami gejala pernapasan, mulai dari batuk hingga sesak napas, serta nyeri otot, nyeri dada, dan gejala gastrointestinal termasuk diare.

Namun sekitar 300 penelitian telah menemukan bahwa pasien Covid-19 juga muncul gejala neurologis. Gejala-gejala tersebut bisa muncul dengan keluhan sakit kepala, kehilangan penciuman, kejang hingga tidak mampu berbicara.

Para ahli memperkirakan bahwa sekitar setengah dari semua pasien yang didiagnosis dengan virus corona Covid-19 mengalami gejala neurologis. Meskipun begitu, peneliti belum memastikan apakah berbagai masalah neurologis tersebut disebabkan hanya oleh infeksi virus di sel-sel otak. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI