4 Fakta Sel T, Benar Bisa Tangkal Covid-19 Lebih Baik dari Antibodi?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 11 September 2020 | 14:01 WIB
4 Fakta Sel T, Benar Bisa Tangkal Covid-19 Lebih Baik dari Antibodi?
ilustrasi sel dan dna manusia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengembangan dan penelitian seputar sel T menjadi pembicaraan hangat, di tengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia.

Sejumlah peneliti menyebut sel T mampu melindungi tubuh dari Covid-19. Bahkan, ada yang menyebut kemampuannya lebih ampuh daripada antibodi. Benarkah?

Dirangkum Suara.com, berikut ini fakta seputar sel T dan hubungannya dengan antibodi virus Corona Covid-19.

1. Sel T versus Antibodi

Baca Juga: Studi Peneliti Yale: Virus Corona Covid-19 Berisiko Merusak Sel Otak Pasien

Sel T adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh dan membantu melindungi tubuh dari infeksi. Sementara antibodi adalah kumpulan sel darah putih.

Berbeda dengan cara kerja sel T, Kumpulan sel darah putih ini menggagalkan infeksi dengan dua cara berbeda, yaitu membantu memacu sel B dan 'pembela' kekebalan tubuh lainnya untuk bekerja, sementara sel T akan membunuh patogen dan menghancurkan sel yang terinfeksi.

2. Sel T mencegah infeksi Covid-19

Penelitian yang terbit dalam jurnal Nature menemukan bahwa di antara 68 sampel orang dewasa sehat di Jerman yang belum terpapar virus corona, 35 persennya memiliki sel T dalam darah mereka yang reaktif terhadap virus corona.

Sel T adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh dan membantu melindungi tubuh dari infeksi.

Baca Juga: Ilmuwan San Francisco Temukan Virus Corona Memotong Serat Jantung

Jadi bagaimana sistem kekebalan mereka memiliki sel T reaktif jika mereka tidak pernah memiliki Covid-19?

"Sistem kekebalan itu mungkin didapat pada infeksi virus corona endemik sebelumnya," kata para peneliti, yang terdiri dari berbagai institusi dari Jerman dan Inggris.

3. Pasien sembuh terlindungi oleh Sel Tangkal

Dilansir The Health Site, pasien dengan gejala yang lebih parah juga dapat menghasilkan sel T spesifik yang melindungi dari virus.

Mereka juga menemukan orang sehat tanpa paparan virus sebelumnya juga memiliki sel T SARS-CoV-2 reaktif. Artinya, sel T tersebut dapat bereaksi silang dengan infeksi yang berkaitan dengan virus corona.

Berdasarkan temuan mereka, para peneliti dapat mengkonfirmasi bahwa tanggapan sel T yang lebih spesifik pada SARS-CoV-2 bervariasi pada pasien dari waktu ke waktu, tergantung pada keparahan penyakit.

4. Sel T muncul dari infeksi flu biasa?

Para ilmuwan dari La Jolla Institute for Immunology di California menunjukkan jenis virus corona yang menyebabkan flu biasa dapat menghasilkan respons kekebalan yang menyerupai bagian kunci dari respons kekebalan SARS-CoV-2.

Para peneliti menyelidiki 'sel T memori', yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sel ini mengingat virus yang ditemui tubuh sepanjang hidup seseorang.

Ketika tubuh terkena virus itu lagi, sel T memori mampu mengidentifikasi penyerang tersebut dan mengaktifkan sistem kekebalan untuk melawannya.

"Memiliki respons sel T yang kuat, atau lebih baik dapat memberi tubuh kesempatan untuk meningkatkan respons yang lebih cepat dan lebih kuat," jelas Alessandro Sette, rekan penulis studi dan profesor di LJI, dilansir dari Fox News.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI