Relawan Positif Corona, Peneliti Vaksin Covid-19 Minta Perhatikan Protokol
Adanya relawan vaksin Covid-19 buatan SinoVac yang positif Corona membuat peneliti kembali mengingatkan pentingnya melakukan protokol kesehatan.
Suara.com - Adanya relawan vaksin Covid-19 buatan SinoVac yang positif Corona membuat peneliti kembali mengingatkan pentingnya melakukan protokol kesehatan.
Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 dari Universitas Padjadjaran, Prof Kusnandi Rusmil, menghimbau kepada para relawn untuk tetap menjaga protokol kesehatan.
"Untuk itu semua sukarelawan tetap dihimbau wajib menerapkan protokol pencegahan yang sudah dianjurkan pemerintah. Sukarelawan uji klinik masih akan dipantau kesehatannya selama 6 bulan pasca suntikan terakhir," ungkap Kusnandi dalam keterangan yang diterima Suara.com.
"Uji klinis ini masih panjang jalannya, agar kita bersama-sama dapat menjaga privasi dari sukarelawan," tambahnya.
Baca Juga: Trump Tunjuk Aktivis Anti-Vaksin Robert F. Kennedy Jr. Jadi Menteri Kesehatan!
Kusnandi mengungkapkan pengujian uji klinis terdapat 2 kelompok, ada yang mendapat plasebo ada yang mendapat vaksin.
Uji klinis ini dilakukan dengan prinsip observer blind atau tersamar, sehingga tidak diketahui mana yang dapat plasebo dan mana yang dapat vaksin.
Pada yang mendapat vaksin, kekebalan diharapkan paling cepat 2 minggu pasca suntikan kedua.
Sementara itu, Koordinator Lapangan Uji Klinis Vaksin Covid-19, Eddy Fadlyana mengungkapkan bahwa setelah relawan terpapar Covid-19, proses pemantauan sebagai relawan masih akan terus dilakukan.
Ia memastikan bahwa hal tersebut tidak akan mengganggu proses rangkaian uji klinis terhadap relawan tersebut.
Baca Juga: Pendukung Anies Deklarasikan Partai Perubahan, Siap Jadi Kendaraan Politik di 2029?
"Masih jadi relawan vaksin Covid-19, iya tidak mengganggu," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang relawan vaksin Covid-19 buatan SinoVac, China, diketahui positif terinfeksi virus Corona.
Dari informasi yang diperoleh Suara.com, relawan tersebut diketahui positif setelah melakukan tes usap (swab test) usai penyuntikan tahap kedua.
Terkait hal ini, mengungkapkan relawan tersebut dinyatakan sehat secara klinis dan diberikan penyuntikkan kedua.
Usai penyuntikkan kedua, relawan mengikuti tes usap karena memiliki riwayat perjalanan ke luar kota.
"Oleh petugas dilakukan pengambilan bahan dari apus hidung dan kemudian dikirimkan ke laboratorium BSL2 (Dinas Kesehatan) dengan hasil positif. Hasil yang positif tersebut harus disampaikan kepada yang bersangkutan," ujar Kusnandi melalui keterangan tertulis, ditulis Jumat (11/9/2020).