Studi Peneliti Yale: Virus Corona Covid-19 Berisiko Merusak Sel Otak Pasien

Jum'at, 11 September 2020 | 10:57 WIB
Studi Peneliti Yale: Virus Corona Covid-19 Berisiko Merusak Sel Otak Pasien
Ilustrasi pasien covid-19 mengalami koma. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tidak hanya menganggu saluran napas, hasil penelitian menunjukkan virus corona penyebab sakit Covid-19 juga dapat merusak sel otak orang yang terinfeksi.

Diwartakan Daily Mail, Jumat (11/9/2020) penelitian yang diterbitkan secara online ini menunjukkan virus corona jenis baru tersebut mereplikasi diri lalu menyedot oksigen dari sel otak yang terinfeksi, kemudian membunuh sel tersebut.

Infeksi virus corona pada otak memang tidak membunuh pasien Covid-19, tapi menurut peneliti, infeksi virus yang tidak terkendali dapat berisiko menyebabkan mati otak pada pasien.

Dalam penelitian tersebut, peneliti Ahli Imunologi Universitas Yale Dr. Akiko Iwasaki dan timnya menggunakan 'organoid' otak manusia, yaitu otak kecil yang tumbuh di laboratorium dan terbuat dari sel induk manusia serta tikus untuk mempelajari invasi virus corona secara real time.

Baca Juga: Istana Kirim Staf Presiden ke Tokoh Hindu Bali, Minta Doa Corona Berakhir

Pada organoid itu, virus corona penyebab sakit Covid-19 tidak hanya mengambil alih sel otak yang terinfeksi tapi juga menyerang sel lainnya dengan kecepatan tinggi, atau dikenal dengan istilah hipermetabolik

"Keadaan hipermetabolik unik untuk sel yang terinfeksi SARS CoV 2 dan menyoroti kemampuan SARS CoV 2  membajak mesin sel otak untuk mereplikasi diri (menambah jumlah virus),'' terang Dr. Akiko.

Berdasarkan penelitian sebelumnya tentang Covid-19 dan otak, peneliti menemukan adanya tanda-tanda kekurangan oksigen di otak dan sel-sel di sekitarnya.

Seumpama jaringan listrik, sel otak bekerja secara cepat, saling menyala dan terhubung. Namun jika ada satu atau lebih sel yang mati dan tidak menyala maka akan mengganggu seluruh jaringan otak tersebut.

Selanjutnya jika virus semakin banyak menyerang sel otak dan mematikannya, maka bukan tidak mungkin seluruh jaringan listrik di otak bakal lumpuh alias mati otak.

Baca Juga: Update Daftar Zona Merah Covid-19 di Bali

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI