Ini Sebab Cakupan Tes Covid-19 di Indonesia Masih Rendah

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 10 September 2020 | 19:05 WIB
Ini Sebab Cakupan Tes Covid-19 di Indonesia Masih Rendah
Petugas kesehatan melakukan tes usap (swab test) terhadap pegawai KPU di Gedung Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia ((KPU RI) Jakarta, Selasa (4/8/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Penanggulangan kasus di tiap kota/kabupaten memiliki kendala yang berbeda-beda, terutama di wilayah Indonesia Timur karena wilayah kepulauan, dan kondisi pegunungan, sehingga semoga upaya dukungan transportasi spesimen dapat membantu dalam penemuan kasus COVID-19” - drh. Endang Burni Prasetyowati, M.Kes, Kasubdit Surveilans, Kementerian Kesehatan RI.

Yayasan KNCV Indonesia dengan koordinasi bersama Subdit Surveilans Kementerian Kesehatan, melakukan penguatan jejaring pengiriman spesimen COVID-19 serta pencatatan dan pelaporan melalui

 Yayasan KNCV Indonesia dengan koordinasi bersama Subdit Surveilans Kementerian Kesehatan,melakukan penguatan jejaring pengiriman spesimen COVID-19 serta pencatatan dan pelaporan melalui proyek SPRINT (Sistem Pengiriman Spesimen COVID-19 di Indonesia Timur) untuk mendukung upayapemerintah dalam pengendalian COVID-19 di Indonesia.

Proyek ini akan diimplementasikan di 5wilayah provinsi dengan area kepulauan dan memiliki tantangan geografis, yaitu Nusa Tenggara Timur,Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat menggunakan aplikasi SISFO COVID.

“Kami berharap bentuk dukungan ini dapat meningkatkan akses pemeriksaan COVID 19 diIndonesia, dan khususnya di Indonesia Timur. Dan ikut memberikan sumbangsih dalampengendalian COVID 19 di Indonesia”, dr. Jhon Sugiharto, MPH, direktur Yayasan KNCVIndonesia.

Ilustrasi Tes Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi Tes Covid-19. (Shutterstock)

“Aplikasi SISFO COVID dapat membantu dalam pengawasan pengiriman spesimen COVID 19 diwilayah Indonesia Timur, karena pengawasannya dapat dilakukan secara real time” – dr. MelindaSoemarno, Project Coordinator SPRINT, Yayasan KNCV Indonesia.

Belajar dari sejumlah kasus di negara lain yang telah berhasil menangani COVID-19, peningkatantemuan kasus menjadi kunci penting yang wajib dilakukan. Dengan semakin banyak kasus ditemukandan diberikan tatalaksana yang tepat dan cepat, maka potensi penularan akan semakin berkurang.   

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI