Hari Pencegahan Bunuh Diri, Ini 5 Mitos yang Sebaiknya Tidak Lagi Dipercaya

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 10 September 2020 | 17:55 WIB
Hari Pencegahan Bunuh Diri, Ini 5 Mitos yang Sebaiknya Tidak Lagi Dipercaya
Ilustrasi bunuh diri. [Shutterstock/Filipe Frazao]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peringatan Hari Pencegahan Bunuh Diri diperingati tepat hari ini. Kehilangan seseorang karena bunuh diri tidaklah mudah. Terlepas dari kenyataan bahwa nyawa yang hilang, hal itu memengaruhi keluarga, teman, dan masyarakt secara luas.

Dengan banyak orang yang menderita masalah kesehatan mental atau meninggal bunuh diri adalah pandemi tersembunyii yang tidak terlalu diperhatikan banyak orang

Selain itu, masih banyak mitos terkait bunuh diri yang dipercaya masyarakat. Oleh sebab itu penting untuk mengetahui mitos terkait bunuh diri. Dilansir dari Health Shot, berikut ini rangkumannya. 

Kecenderungan Bunuh Diri Konstan Setiap Waktu

Baca Juga: Jaga Kesehatan Mental, Ini Pentingnya Me Time di Tengah Pandemi

Ilustrasi bunuh diri. (Shutterstock)
Ilustrasi bunuh diri. (Shutterstock)

Risiko bunuh diri yang tinggi sering kali bergantung pada situasi tertentu dan berlangsung untuk jangka pendek.

Meskipun pikiran seperti itu mungkin datang dan pergi, mengidentifikasi tanda-tandanya sejak dini dapat memungkinkan orang tersebut untuk mencari bantuan dan bangkit kembali.

Tidak benar membicarakan bunuh diri kepada seseorang yang menderita penyakit mental atau kepada seseorang yang sedang memikirkannya

Seringkali, orang yang menunjukkan kecenderungan bunuh diri atau memiliki kondisi kesehatan mental tertentu takut membuka diri terhadap seseorang karena stigma yang terkait dengannya.

Berbicara tentang bagaimana perasaan mereka sebenarnya dapat membantu mereka menganalisis keputusan mereka dan merasa lebih baik. Ini bisa menjadi cara yang baik untuk mencegah perasaan seperti itu.

Baca Juga: Pengaruh Penggunaan Media Sosial Pada Remaja Terhadap Kesehatan Mental

Hanya mereka yang memiliki gangguan kesehatan mental yang meninggal karena bunuh diri

Ilustrasi orang di atas rel kereta api/ bunuh diri. (Shutterstock)
Ilustrasi orang di atas rel kereta api/ bunuh diri. (Shutterstock)

Kecenderungan bunuh diri bisa menunjukkan ketidakbahagiaan yang dalam. Namun, ini mungkin selalu disebabkan oleh masalah kesehatan mental yang mendasarinya. Banyak dari mereka yang bunuh diri melakukannya karena alasan selain ini juga.

Bunuh diri terjadi tiba-tiba tanpa peringatan

Orang dengan kecenderungan bunuh diri sering kali menunjukkan tanda peringatan tertentu, yang bisa berupa verbal atau perilaku.

Sangat penting bagi teman dan anggota keluarga untuk memperhatikan tanda-tanda seperti itu dan mengambil tindakan pencegahan sedini mungkin.

Hanya mereka yang berasal dari latar belakang sosial ekonomi rendah yang meninggal karena bunuh diri

Salah untuk mengasumsikan bahwa hanya orang-orang di ujung bawah spektrum ekonomi yang cenderung mengambil nyawa mereka. Bunuh diri adalah masalah kesehatan masyarakat global dan alasannya bisa bermacam-macam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI