Suara.com - Berbagai upaya terus dilakukan untuk mengurangi korban meninggal akibat virus corona. Baru-baru ini, ilmuwan Inggris telah mengembangkan model penilaian empat tingkat untuk memprediksi risiko kematian pasien yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19.
Dikutip dari ANTARA, terobosan tersebut akan membantu dokter untuk memutuskan secara cepat perawatan terbaik untuk setiap pasien.
Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis BMJ pada hari Rabu, alat itu membantu dokter memasukkan pasien ke dalam salah satu dari empat kelompok risiko Covid-19. Adapun risiko kematian yang dimaksud ialah rendah, menengah, tinggi, atau sangat tinggi.
Dalam kondisi saat dunia mengahdapi gelombang pasien Covid-19, butuh alat yang lebih cepat dan lebih akurat untuk segera mengidentifikasi pasien dengan risiko kematian tertinggi. Hal ini bisa membantu menentukan perawatan yang ditargetkan.
Baca Juga: 14 Medis COVID-19 dan Staf RS Krakatau Medika Cilegon Positif Corona
Teknologi yang disebut 4C (Coronavirus Clinical Characterization Consortium) - menggunakan data seperti usia, jenis kelamin, kondisi yang mendasari, pernapasan dan tingkat oksigen darah.
Hasil studi menunjukkan itu mampu memprediksi risiko lebih akurat daripada 15 model yang sebanding, kata para peneliti, dan itu juga lebih berguna dalam pengambilan keputusan klinis.
"Ini akan terbukti penting dalam membantu membimbing para dokter untuk secara optimal merawat pasien yang paling sakit," kata Ewen Harrison, seorang profesor ilmu bedah dan data di Universitas Edinburgh yang ikut memimpin penelitian dan mempresentasikannya dalam sebuah pengarahan.