Waduh, Epidemiolog UI Sebut Covid-19 di Jakarta Lebih Parah dari Jatim!

Kamis, 10 September 2020 | 15:06 WIB
Waduh, Epidemiolog UI Sebut Covid-19 di Jakarta Lebih Parah dari Jatim!
Foto orang meninggal akibat Virus Corona. [SEBASTIEN BOZON / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut kondisi Covid-19 saat ini lebih parah dibandingkan ketika awal wabah terjadi, Maret 2020.

Karena itu, Pemprov memutuskan untuk PSBB total mulai 14 September.

Namun menurut ahli Epidemiologi Universitas Indonesia dr. Syahrizal Syarif, MPH, kondisi Covid-19 di Jakarta sebenarnya lebih parah dari apa yang disampaikan Anies.

Syarif menyampaikan, penduduk Jakarta lebih berisiko besar terinfeksi virus corona daripada penduduk provinsi lain.

"Lebih parah dari yang pak Anies bilang. Penduduk DKI itu risiko kena Covid lima kali lebih besar daripada penduduk Jawa Timur. Kan penduduk DKI 10 juta, penduduk Jawa Timur 39 juta. Kasusnya kalau dibagi 100 ribu per penduduk, itu namanya insiden kumulatif, adalah ukuran yang menggambarkan risiko seseorang terkena covid di suatu wilayah. Dibandingkan Jawa Tengah 8 kali lebih besar. Di banding Jawa Barat itu 17 kali lebih besar," paparnya kepada Suara.com, Kamis (10/9/2020).

Masalah lain yang lebih besar, lanjutnya, seperempat kasus Covid-19 di Indonesia terdapat di Jakarta.

Padahal sebelumnya hanya 21 persen dari total kasus di seluruh provinsi.

Walaupun Pemda terus menambah jumlah rumah sakit rujukan Covid, Syarif berpandangan, jumlahnya saat ini tidak akan cukup hingga Desember mendatang.

Ia memperkirakan, jumlah kasus infeksi virus corona di DKI Jakarta akan mencapai 113 ribu pada Desember mendatang dan bisa mencapai 500 ribu se-Indonesia paa waktu yang sama.

Baca Juga: Vaksin Merah Putih Diproduksi Akhir 2021, Erick Thohir Prioritaskan dari LN

Oleh sebab itu, ia menyampaikan ketersediaan tempat tidur harus dua kali lipat dari jumlah saat ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI