Obat Aspirin Bisa Turunkan Risiko Kanker Usus, Begini Metodenya!

Selasa, 08 September 2020 | 15:56 WIB
Obat Aspirin Bisa Turunkan Risiko Kanker Usus, Begini Metodenya!
Ilustrasi obat aspirin. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aspirin adalah obat penglihang rasa sakit, anti-inflamasi, pengencer darah dan bisa mencegah kanker. Sebuah tim ilmuwan di Universitas Newcastle dan Leeds percaya dosis rutin aspirin bisa menurunkan risiko kanker usus yang diwariskan setidaknya selama 10 tahun, setelah menghentikan pengobatan.

Profesor Sir John Burn, dari Universitas Newcastle yang memimpin penelitian, mengatakan temuan baru mendukung pedoman NICE bahwa aspirin harus diberikan untuk pencegahan kanker usus pada orang dewasa dengan sindrom Lynch.

Khususnya, orang yang memiliki masalah genetik dengan perbaikan DNA. Bahkan risiko kanker yang jauh lebih tinggi, seperti usus dan rahim.

"30 tahun yang lalu ada orang dengan kecenderungan genetik menderita kanker usus besar bisa membantu kami menguji manfaat aspirin untuk mengurangi risiko kanker," jelas Profesor Sir John Burn dikutip dari Mirror UK.

Baca Juga: Sebanyak Delapan Calon Kepala Daerah di Kalsel Positif Virus Corona

Ilustrasi kanker (Pixabay/PDPics)
Ilustrasi kanker (Pixabay/PDPics)

Menurutnya, butuh waktu lama untuk memulai uji coba dan merekrut cukup banyak orang di 16 negara. Tapi, studi ini akhirnya memberi kami jawaban.

Dua aspirin sehari selama beberapa tahun bisa memberikan perlindungan yang bertahan lebih dari 10 tahun dan analisis statistik menjadi lebih kuat seiring waktu.

Pada orang dengan risiko kanker tinggi, manfaat aspirin jelas lebih bekerja. Bahkan dosis yang lebih kecil juga berfungsi.

Temuan ini menunjukkan mereka yang mengonsumsi aspirin memiliki 42 persen lebih kecil menderita kanker usus besar. Di antara mereka yang mengonsumsi aspirin selama 2 tahun, terdapat 50 persen lebih sedikit kanker usus besar.

Studi ini melibatkan 861 pasien dengan sindrom Lynch, yang memengaruhi sekitar satu dari 200 orang dalam populasi.

Baca Juga: Duh, Diare Bisa Jadi Gejala Baru Virus Corona Covid-19?

Sekelompok 427 orang diberi aspirin terus menerus selama dua tahun dan 434 dialokasikan ke plasebo untuk diteliti selama 10 tahun.

Mereka yang diberi aspirin mengalami penurunan kanker usus besar sebanyak 42,6 persen. Profesor Burn, mengatakan aspirin memiliki efek pencegahan utama pada kanker tapi tidak jelas setelah 4 tahun.

"Sebelum siapa pun mulai mengonsumsi aspirin secara teratur, mereka harus berkonsultasi dengan dokter lebih dulu. Karena obat ini bisa menimbulkan keluhan sakit perut, maag dan pendarahan," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI