Suara.com - Covid-19 disebut dapat bertahan di usus bahkan setelah virus dibersihkan dari saluran udara. Kondisi ini menunjukkan bahwa kotoran bisa menjadi cara yang lebih baik untuk mendeteksi virus daripada usap hidung tradisional, menurut sebuah penelitian baru.
Penelitian tersebut, yang diterbitkan dalam jurnal medis GUT, mengatakan virus dapat terus menginfeksi saluran pencernaan bahkan jika pasien tidak menderita gejala gastrointestinal.
Para peneliti di Chinese University of Hong Kong mengatakan sampel tinja dapat digunakan untuk mendeteksi virus. Demikian dilansir dari New York Post.
Mereka melihat sampel tinja dari 15 pasien Covid-19 dan menemukan infeksi virus usus aktif pada tujuh pasien - bahkan tanpa gejala gastrointestinal.
Baca Juga: Sedang Banyak Dicari, Wajibkah Memilki Pulse Oximeter di Rumah?
Tiga dari mereka terus menderita infeksi virus usus aktif selama enam hari setelah sampel pernapasan mereka dinyatakan negatif virus, kata para peneliti.
Para peneliti mengatakan temuan itu menunjukkan bahwa sampel tinja mungkin cara yang lebih baik untuk mendeteksi virus.
Paul Chan, ketua Departemen Mikrobiologi universitas, mencatat bahwa anak-anak merupakan calon yang baik untuk sampel tinja karena viral load mereka "jauh lebih tinggi" dibandingkan orang dewasa.
“Spesimen feses lebih nyaman, aman dan non-invasif untuk dikumpulkan pada populasi anak dan dapat memberikan hasil yang akurat,” kata Chan dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: WHO Peringatkan Adanya Pandemi Lain