Studi: Kerusakan Paru-Paru dan Jantung akibat Covid-19 Sembuh Seiring Waktu

Selasa, 08 September 2020 | 06:30 WIB
Studi: Kerusakan Paru-Paru dan Jantung akibat Covid-19 Sembuh Seiring Waktu
Ilustrasi Pasien Covid-19. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Virus corona Covid-19 banyak dijuluki sebagai penyakit multi-organ karena bisa merusak berbagai organ tubuh, seperti paru-paru dan jantung. Namun sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa kerusakan pada paru-paru dan jantung akibat Covid-19 bisa membaik seiring waktu.

Melansir dari Independent, para peneliti dari Australia mengamati sekitar 86 pasien Covid-19 yang dirawat pada 29 April hingga 9 Juni 2020. Para pasien ini dijadwalkan untuk melakukan evaluasi lanjutan pada 6, 12, hingga 24 minggu setelah dipulangkan dari rumah sakit.

Pada saat kunjungan pertama mereka, lebih dari separuh pasien memiliki setidaknya satu gejala persisten, terutama sesak napas dan batuk. CT scan mereka juga masih menunjukkan kerusakan paru-paru pada 88 persen pasien.

Tetapi pada saat kunjungan mereka berikutnya, yakni 12 minggu setelah keluar dari rumah sakit, gejala mereka terlihat membaik. Kerusakan paru-paru berkurang hingga 56 persen.

Baca Juga: Perhimpunan Dokter Spesialis Paru: Waspada, Klaster Keluarga Lebih Bahaya

"Kabar buruknya adalah bahwa orang-orang menunjukkan kerusakan paru-paru akibat Covid-19, tapi kabar baiknya kerusakan ini cenderung membaik seiring waktu yang menunjukkan bahwa paru-paru memiliki mekanisme untuk memperbaiki dirinya sendiri," kata Dr. Sabina Sahanic, seorang mahasiswa, PhD klinis di Klinik Universitas di Innsbruck dan bagian dari tim yang melakukan penelitian.

Sebanyak 65 persen pasien masih menunjukkan gejala persisten pada saat kunjungan enam minggu mereka. Pada kunjungan tersebut 47 persen pasien masih mengalami sesek napas. Sementara 15 persen pasien lainnya masih mengalami gejala batuk.

Semntara pada kunjungan 12 minggu, sesak napas pada 31 persen mulai membaik meski 13 persen pasien masih mengalami batuk.

Pada masalah jantung, peneliti menemukan bahwa pada kunjungan enam minggu, ekokardiogram menunjukkan 58,5 persen mengalami disfungsi ventrikel kiri jantung. Kondisi ini adalah indikator biologis kerusakan jantung, pembekuan darah, dan peradangan.

Ilustrasi pasien covid-19 mengalami koma. (Shutterstock)
Ilustrasi pasien covid-19 mengalami koma. (Shutterstock)

"Untungnya, kami tidak mengamati disfungsi jantung terkait virus corona Covid-19 yang parah pasca sembuh dari gejala akut," kata Dr Sahanic.

Baca Juga: Tanpa Gejala, Wakil Bupati Agam Terpapar Covid-19

"Disfungsi diastolik yang kami amati juga cenderung membaik seiring waktu," imbuhnya.

Sementara, temuan ini telah dipresentasikan dalam Kongres Internasional European Respiratory Society pada Senin (7/9/2020) kemarin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI