Suara.com - Air susu Ibu (ASI) adalah suatu hal yang sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Tapi, beberapa orangtua mungkin tidak bisa memberikan ASI untuk anaknya. Lantas, mereka mungkin kebingungan menentukan susu mana yang tepat untuk Si Kecil, apakah susu formula atau susu pertumbuhan.
Rachel Dawkins, MD, direktur medis Klinik Pengobatan Anak dan Remaja di Rumah Sakit Semua Anak Johns Hopkins di St. Petersburg, Florida, susu balita adalah susu formula yang dipasarkan agar sesuai untuk anak-anak usia 1 tahun ke atas saat mereka beralih dari susu formula bayi.
Meskipun susu pertumbuhan itu terdengar bagus untuk memenuhi nutrisi. Tapi dilansir dari Parents, banyak ahli yang tidak merekomendasikannya karena mengandung banyak pemanis tidak sehat.
Singkatnya, susu pertumbuhan untuk balita dipasarkan untuk anak usia 9 bulan hingga 3 tahun. Susu ini memang cukup mirip dengan susu formula bayi yang kebanyakan terbuat dari susu bubuk, pemanis dan minyak sayur.
Baca Juga: Takut Terinfeksi Virus Corona, Tukang Kayu Nekat Habisi Nyawa Sendiri
Tapi, ada beberapa perbedaan penting, seperti komposisi, pelabelan dan persyaratan formula bayi diawasi oleh Food and Drug Administration (FDA).
Menurut George J. Fuchs, seorang ahli gastroenterologi anak di American Academy of Pediatrics Committe on Nutrition, hal serupa tidak berlaku pada susu pertumbuhan untuk balita.
Karena, susu pertumbuhan balita lebih banyak mengandung natrium, lemak dan gula daripada susu formula bayi. Artinya, Anda tidak disarankan memberikan minuman susu ini kepada bayi.
Sarah Schenker, ahli diet dilansir dari Baby Centre juga mengatakan bayi hanya membutuhkan ASI atau susu formula pertama (susu tahap pertama) sampai berusia 1 tahun.
Tapi, Sarah berpendapat bahwa balita juga tidak membutuhkan susu pertumbuhan atau yang dikenal sebagai susu balita, susu tahap tiga atau susu tahap empat.
Baca Juga: Kanker Payudara Bisa Disembuhkan, Asal Perhatian dengan Tanda Lain Ini!
Setelah ulang tahun pertama, seharusnya ia mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan dari makanannya. Jadi, dia tidak membutuhkan susu formula maupun susu pertumbuhan.
Anda bisa tetap menyusuinya atau menawarkan susu sapi berlemak penuh sebagai minuman penggantinya bila suka.
Susu pertumbuhan mungkin mengklaim memiliki nutrisi tambahan, tapi sebenarnya tidak lebih baik untuk anak daripada susu sapi.
Jika balita rewel dan susah makan, wajar bila Anda mengkhawatirkan kebutuhan nutrisinya. Tapi bila Anda memberinya ASI, maka cara ini bisa membuatnya kenyang dan sulit belajar makan dengan baik.
Sebaliknya, Anda cukup memberinya suplemen yang mengandung vitamin A, C dan D supaya Si Kecil memiliki nafsu makan lagi.
Departemen Kesehatan justru merekomendasikan agar semua anak minum vitamin setelah usia 6 bulan dan minum kurang dari 500 ml susu formula sehari.