Studi: Hidup di Lingkungan Hijau Bisa Pengaruhi Kecerdasan Anak

Senin, 07 September 2020 | 14:15 WIB
Studi: Hidup di Lingkungan Hijau Bisa Pengaruhi Kecerdasan Anak
Ilustrasi Anak di ruang hijau. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh di daerah minim tumbuhan atau lingkungan hijau berisiko memiliki IQ yang lebih rendah. Studi ini telah diterbitkan dalam PLOS Medicine.

Melansir dari Medical Xpress, penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh di daerah dengan sedikit tanaman hijau lebih banyak mengalami masalah kognitif. Sementara dalam studi ini, para peneliti menemukan bahwa tumbuh dengan lingkungan minim tanaman hijau akan memengaruhi kecerdasan anak.

Penelitian ini mengakses data IQ dari sebuah pencatatan dari studi tentang kelahiran kembar di Flanders Timur, Belgia. Para peneliti melakukan analisis data pada lebih dari 600 anak berusia 10 hingga 15 tahun. Mereka juga meneliti citra satelit untuk melihat kondisi wilayah anak-anak tinggal.

Ilustrasi anak di ruang hijau. (Shutterstock)
Ilustrasi anak di ruang hijau. (Shutterstock)

Ketika membandingkan anak-anak berdasarkan kedekatan mereka dengan area hijau, para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang tinggal di area dengan sedikit tanaman hijau memiliki skor IQ sebanyak 3 persen lebih rendah.

Baca Juga: Anestesi Pengaruhi Kecerdasan Anak Batita?

Mereka mencatat bahwa perbedaan skor IQ tidak terkait pada tingkat ekonomi. Sebab anak-anak di lingkungan menengah ke atas juga bisa mengalami penurunan IQ yang sama besarnya dengan anak-anak di daerah miskin.

Para peneliti juga menyatakan bahwa anak-anak dengan IQ rendah akan lebih terpengaruh oleh lingkungan yang kurang hijau. 

Dalam penelitian ini para peneliti tidak menemukan bukti untuk menjelaskan mengapa lingkungan hijau dapat memengaruhi tingkat kecerdasan anak. Namun, mereka berasumsi bahwa ada kemungkinan pengaruh antara lingkungan hijau dengan tingkat stres dan aktivitas sosial.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI