Suara.com - Istilah Osteoporosis dan OstroArhtitis seringkali disalah artikan karena pelafalannya yang terdengar mirip. Padahal, keduanya merupakan jenis keluhan yang berbeda.
Tentu saja butuh penanganan yang berbeda pula. Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan keluhan itu? Bagaimana cara mengatasinya?
Dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Minggu, (6/9/2020), menurut spesialis Ortopedi dari Siloam Hospitals Balikpapan, dr Yuliana Rianto, Sp.OT.
Osteoporosis ( OP ) dan OstroArhtitis ( OA) adalah keluhan pada tulang dan sendi manusia yang dirasakan atau terdeteksi pada saat bergerak ketika melakukan aktifitas.
Baca Juga: Daftar Makanan Pencegah Osteoporosis, Konsumsi Setiap Hari Ya
OP sendiri sering disebut patah (hancurnya) tulang yang tak lain sebagai akibat pembentukan tulang baru. Prosesnya (jauh) lebih lambat daripada pembuangan jaringan tulang lama.
"Ada 'remodelling' tulang pada tubuh manusia. Artinya terjadi proses pembentukan dan penghancuran (tumbuh, kembang) dengan seimbang", tutur dr Yuliana Rianto, Sp.OT.
Yuliana melanjutkan, dalam tubuh manusia tiga lokasi tulang menjadi teramat penting dalam menjaga kesimbangan tubuh, yaitu tulang belakang, tulang (leher) pinggul, tulang pergelangan (tangan,kaki).
Sementara OA adalah suatu jenis Peradangan (arthritis) yang terjadi ketika jaringan pada ujung ujung tulang (sendi) mengalami keausan atau pengapuran.
"Risiko pada OA dapat terjadi, antara lain karena kegemukan hingga faktor penuaan", sebut Yuliana.
Baca Juga: 3 Top Kesehatan: cegah Osteoporosis Hingga Fakta Sakit Akibat Perpisahan
Sedangkan pada perempuan lebih beresiko diakibatkan adanya faktor genetik, riwayat trauma tulang dan lainnya. Merokok dan kebiasaan mengkonsumsi minuman berakhol turut memicu peningkatan sel sel penghancur tulang.
Yuliana menjelaskan, bagian sendi lutut jadi yang paling berisiko terkena OA, karena penopang berat badan, lalu sendi tangan karena sering melakukan aktifitas dan sendi pinggul karena kurang beraktifitas.
Cara mencegah dan mengobati Osteoporosis & OsteoArhritis dapat dilakukan melalui therapi tanpa obat, yaitu berolahraga, rutin melakukan gerakan seperti senam atau jalan santai sesuai jarak kemampuan.
"Asupan nutrisi yang cukup, konsumsi susu pada usia dini, phsyoterapi, aktifitas penguatan otot, termasuk cara awal guna awal tindakan pengobatan OP&OA", pungkas Yuliana.
Siloam Hospitals Balikpapan memiliki fasilitas Xray, MRI tulang dari terapi awal hingga pembedahan dan program pemuliham terhadap keluhan Osteoporosis dan OsteoArhritis.