Mengapa Orang Sulit Lepas dari Sabu dan Berita Populer Lainnya

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Minggu, 06 September 2020 | 19:46 WIB
Mengapa Orang Sulit Lepas dari Sabu dan Berita Populer Lainnya
Penyanyi Reza Artamevia saat rilis penangkapan dirinya terkait penyalahgunaan narkoba di Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (6/9). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Reza Artamevia kembali terjerat kasus narkoba jenis sabut. Ini bukan kali pertama ia terjerumus akibat menggunakan sabut. Lantas mengapa orang sulit lepas dari sabu?

Sementara itu, ahli menyebut bahwa ada kemungkinan tingkat kematian Covid-19 akan lebih meninggkat saat natal mendatang. Dua berita tadi merupakan kabar terpopuler di kanal Health Suara.com.

1. Belajar dari Reza Artamevia, Mengapa Orang Sulit Lepas dari Sabu?

Penyanyi Reza Artamevia saat memberikan keterangan kepada awak media usai dirinya kembali ditangkap akibat penyalahgunaan narkoba di Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (6/9). [Suara.com/Alfian Winanto]
Penyanyi Reza Artamevia saat memberikan keterangan kepada awak media usai dirinya kembali ditangkap akibat penyalahgunaan narkoba di Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (6/9). [Suara.com/Alfian Winanto]

Artis Reza Artamevia kembali terjerat kasus narkoba. Ia mengaku sudah empat bulan belakangan mongonsumsi sabu. Pandemi virus corona dijadikan alasan baginya untuk mengonsumsi narkoba tersebut.

Baca Juga: Hari Ini, Pekerja Migran Indonesia Positif Corona Jadi 1.158 orang

Ini bukan kali pertama Reza Artamevia mesti terjerumus kasus narokoba. Pada 2016, ia diamankan bersama guru spiritualnya, Aa Gatot Brajamusti saat berada di hotel Kawasan Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Baca selengkapnya

2. Ahli: Tingkat Kematian Covid-19 akan Meningkat 5 Kali Lipat saat Natal

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Shvet)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Shvet)

Para ahli kembali mengingatkan jumlah kematian akibat virus corona Covid-19 secara global akan meningkat lima kali lipat pada momen Natal, karena kasus melonjak di seluruh dunia.

Sekitar 3,2 juta lebih orang bisa meninggal di awal tahun depan, di bawah model skenario kasus terburuk yang dibuat oleh Fakultas Kedokteran Universitas Washington.

Baca Juga: Kronologi Lengkap Penangkapan Reza Artamevia

Baca selengkapnya

3. Kenapa Sering Terbangun dari Tidur saat Tengah Malam? Ini 5 Penyebabnya!

Ilustrasi tidur (Pexels)
Ilustrasi tidur (Pexels)

Sejumlah orang mungkin sering terbangun dari tidur pada tengah malam atau pukul 3 pagi. Lalu, beberapa orang lainnya menjadi kurang tidur akibat kebiasaan tersebut.

Padahal tidur adalah bagian penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan memiliki beberapa efek jangka panjang lainnya.

Baca selengkapnya

4. Gawat, Virolog Jerman Prediksi Virus Corona Akan Tetap Ada Hingga 2023

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Ahli virus dari Jerman Profesor Hendrik Streeck memprediksi virus corona SARS COV-2 akan tetap ada hingga 2023. Ia mengatakan bahwa orang-orang harus terbiasa dengannya dalam kehidupan sehari-hari.
 
“Virus tidak menghilang. Sekarang sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Ini akan tetap di sini dalam tiga tahun dan kami harus menemukan cara untuk menghadapinya," kata Dokter yang memimpin penelitian Covid-19 di Heinsberg, Jerman, itu.

Menurut Hendrik, tidak melakukan perkumpulan di rumah atau menghindari pertemuan besar termasuk cara efektif untuk terhindar dari infeksi. Karena dengan melakukan perkumpulan bisa menyebabkan penularan wabah secara besar.

Baca selengkapnya

5. WHO Tak Rekomendasikan Vaksin Covid-19 yang Belum Jelas Keamanannya

Peneliti menunjukan vaksin Covid-19 yang dikembangkan laboratorium Institut Penelitian Ilmiah Epidemiologi dan Mikrobiologi Gameleya, Moskow, Rusia, 6 Agustus 2020. [Handout / Russian Direct Investment Fund / AFP]
Peneliti menunjukan vaksin Covid-19 yang dikembangkan laboratorium Institut Penelitian Ilmiah Epidemiologi dan Mikrobiologi Gameleya, Moskow, Rusia, 6 Agustus 2020. [Handout / Russian Direct Investment Fund / AFP]

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa pihaknya tidak akan merekomendasikan vaksin Covid-19 yang belum terbukti aman dan efektif. Hal ini dinyatakan Tedros Andhanom Ghebreyesus, Dirjen WHO pada Jumat (4/9/2020) kemarin.

Melansir dari Medicalxpress, Rusia dan China telah mulai menggunakan vaksin eksperimental meski belum studi belum selesai. "Saya ingin meyakinkan publik bahwa WHO tidak akan mendukung vaksin yang tidak efektif dan aman," kata Tedros.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI