Awas, Liquid Rokok Elektrik Hasilkan Bahan Kimia Beracun yang Berbahaya

Minggu, 06 September 2020 | 19:28 WIB
Awas, Liquid Rokok Elektrik Hasilkan Bahan Kimia Beracun yang Berbahaya
Ilustrasi rokok elektrik (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak perokok yang beralih menggunakan rokok elektrik karena dianggap lebih sehat daripada rokok biasa. Padahal rokok elektrik sama berbahayanya dengan rokok biasa.

Para peneliti dari Universitas Yale telah memperingatkan bahwa perasa dan pelarut dalam rokok elektrik bisa menghasilkan bahan kimia beracun.

Parahnya lagi, bahan kimia beracun ini bisa mengiritasi saluran udara dan menyebabkan masalah pernapasan, jantung, dan pembuluh darah.

“Rekan penulis dan ahli kimia analitik kami Dr Hanno Erythropel dan rekan di Yale University menemukan bahan kimia baru dalam e-liquid dan mengungkapkan bahwa bahan kimia itu terbentuk ketika komponen semua komponen liquid dicampur," kata Profesor Sven-Eric Jordt, seorang penulis studi dikutip dari Mirror UK.

Baca Juga: Zaskia Sungkar Idap Polip Rahim, Kenali Penyebab dan Gejalanya!

Oleh karena itu, Profesor Sven-Eric dan tim studinya merasa prihatin dengan tingginya tingkat senyawa baru ini yang belum pernah dipelajari di masa lalu. Mereka memutuskan untuk melakukan uji toksikologi.

rokok elektrik (Shutterstock)
rokok elektrik (Shutterstock)

Dalam studi tersebut, para penelitian melihat semua yang terjadi ketika sel-sel yang melapisi saluran udara terkena perasa atau liquid dari rokok elektrik.

Mereka juga melihat efek bahan kimia baru yang terbentuk saat perasa ini bercampur dengan pelarut dalam rokok elektrik.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa bahan kimia baru lebih beracun daripada perasa atau pelarut dan reseptor iritan sensorik diaktifkan di ujung saraf di saluran udara, yang disebut TRPV1 dan TRPA1.

"Aktivasi reseptor iritan sensorik bisa meningkatkan detak jantung. Pada orang yang memiliki kecenderungan bisa menyebabkan detak jantung tidak teratur dan tekanan darah tinggi," Profesor Jordt.

Baca Juga: Zaskia Sungkar Punya Polip Rahim sebelum Positif Hamil, Seperti Apa itu?

Selain itu, reseptor iritan sensorik juga bisa meningkatkan sekresi di saluran hidung, seluruh paru-paru serta saluran udara yang menyebabkan batuk dan kesulitan bernapas.

"Ini adalah demonstrasi pertama bahwa bahan kimia baru yang terbentuk dalam e-liquid bisa merusak dan membunuh sel paru-paru dan mungkin merusak metabolisme," jelasnya.

Meskipun pada beberapa kasus, lebih dari 40 persen bahan kimi perasa diubah menjadi bahan kimia baru di rokok elektrik. Bahkan, nyaris tidak diketahui toksisitasnya sampai sekarang.

Berdasarkan temuan itu, para peneliti mendesak produsen rokok eletronik untuk mencantumkan semua bahan kimia pada produknya, termasuk yang terbentuk seiring waktu.

"Temuan kami ini menunjukkan bahwa rokok elektrik melepaskan campuran kimiawi yang tidak stabil dan mengandung berbagai macam produk kimia dengan sifat toksikologi yang tak terduga," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI