Reza Artamevia Positif Amfetamin, Ini Efek Jangka Panjang dan Pendek Obat

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Minggu, 06 September 2020 | 11:51 WIB
Reza Artamevia Positif Amfetamin, Ini Efek Jangka Panjang dan Pendek Obat
Penyanyi Reza Artamevia saat dirilis kepada awak media usai dirinya kembali ditangkap akibat penyalahgunaan narkoba di Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (6/9). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyanyi Reza Artamevia diamankan polisi terkait kasus narkoba. Ia diringkus Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya pada Jumat (4/9/2020).

Setelah melakukan tes urine, pelantun "Berharap Tak Berpisah" itu dilaporkan positif amfetamin. "Saudari RA positif amfetamin," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Yusri Yunus.

Dikutip dari Medical News Today, amfetamin merupakan obat stimulan sistem saraf pusat (SSP). Cara kerjanya adalah dengan mengaktifkan reseptor di otak dan meningkatkan aktivitas sejumlah neurotransmiter, terutama norepinefrin dan dopamin. Dopamin ini dikaitkan dengan kesenangan, gerakan, dan perhatian.

Amfetamin umum digunakan untuk mengobati kondisi medis seperti gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD). Di masa lalu, obat ini telah digunakan untuk mengobati narkolepsi dan membantu menurunkan berat badan.

Baca Juga: 2 Kali Ditangkap Narkoba, Reza Artamevia Minta Jangan Tiru Jejaknya

Polisi saat gelar preskon penangkapan Reza Artamevia terkait narkoba [Suara.com/Yuliani]
Polisi saat gelar preskon penangkapan Reza Artamevia terkait narkoba [Suara.com/Yuliani]

Jika dikonsumsi tanpa resep dokter, amfetamin bisa membuat ketagihan dan penyalahgunaan. Efek jika digunakan tanpa arahan profesional medis pun sangat berisiko, terutama bila dikombinasikan dengan alkohol atau obat lain.

Dilansir dari laman Drug Abuse, efek samping negatif jangka pendek amfetamin meliputi mulut kering, sakit kepala, gangguan kognitif, kecemasan arah, kurang nafsu makan, hipertensi, detak jantung tidak teratur, pusing hingga disfungsi efeksi.

Sedangkan efek jangka panjang dari penggunaan amfetamin meliputi paranoia, halusinasi, kejang, masalah pernapasan, kehilangan koordinasi, perilaku kekerasan, perilaku obsesif hingga mengidam obat.

Ketergantungan amfetamin sangat berbahaya karena disertai dengan toleransi. Toleransi terhadap amfetamin berarti bahwa pengguna akan membutuhkan dosis yang lebih tinggi untuk mendapatkan kembali "high" yang sama. 

Ini akan membuat pengguna mengalami gejala yang lebih parah dalam jangka pendek dan panjang. Selain itu menempatkan pengguna pada risiko lebih tinggi untuk overdosis obat, yang dapat dengan mudah menyebabkan kematian.

Baca Juga: Positif Amfetamin, Reza Artamevia Punya 0,78 Gram Sabu

Gejala overdosis amfetamin meliputi:

  • Psikosis (gejala atau pengalaman yang meliputi halusinasi dan delusi)
  • Tekanan darah tinggi yang berbahaya
  • Nyeri dada
  • Hilang kesadaran
  • Stroke
  • Serangan jantung atau kondisi jantung yang serius lainnya

Jika seseorang yang Anda kenal menunjukkan tanda dan gejala dari penggunaan amfetamin yang disebutkan di atas, segera hubungi bantuan medis sebelum berujung fatal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI