WHO Tak Rekomendasikan Vaksin Covid-19 yang Belum Jelas Keamanannya

Minggu, 06 September 2020 | 07:20 WIB
WHO Tak Rekomendasikan Vaksin Covid-19 yang Belum Jelas Keamanannya
Peneliti menunjukan vaksin Covid-19 yang dikembangkan laboratorium Institut Penelitian Ilmiah Epidemiologi dan Mikrobiologi Gameleya, Moskow, Rusia, 6 Agustus 2020. [Handout / Russian Direct Investment Fund / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa pihaknya tidak akan merekomendasikan vaksin Covid-19 yang belum terbukti aman dan efektif. Hal ini dinyatakan Tedros Andhanom Ghebreyesus, Dirjen WHO pada Jumat (4/9/2020) kemarin.

Melansir dari Medicalxpress, Rusia dan China telah mulai menggunakan vaksin eksperimental meski belum studi belum selesai. "Saya ingin meyakinkan publik bahwa WHO tidak akan mendukung vaksin yang tidak efektif dan aman," kata Tedros.

Meski begitu, Tedros mengimbau masyarakat yang menentang vaksinasi untuk melakukan penelitian sendiri dengan mencari berbagai informasi.

"Gerakan anti-vaksin, mereka membangun narasi untuk melawan vaksin tetapi rekam jejak vaksin menceritakan kisahnya sendiri dan masyarakat tidak perlu bingung dengan kelompok tersebut," katanya.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Dana untuk Vaksin Covid-19 Rp 37 Triliun

"Mereka dapat melihat sendiri bagaimana sebenarnya dunia menggunakan vaksin untuk mengurangi kematian balita untuk menyelamatkan anak-anak," imbuhnya.

Minggu lalu, Inggris mengatakan sedang bersiap untuk merevisi undang-undang sehingga vaksin virus corona Covid-19 yang efektif dapat digunakan sebelum dilisensikan sepenuhnya.

Sementara itu, Rusia menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui vaksin Covid-19 pada Agustus setelah melisensikan suntikan yang baru diuji pada beberapa lusin orang.

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (WHO)
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (WHO)

Pada Jumat (4/9/2020), para ilmuwan Rusia menerbitkan data dari studi awal yang menunjukkan bahwa vaksin mereka aman dan memicu respons antibodi. Namu, hasilnya terbatas dan para ahli mengatakan suntikan itu belum terbukti sukses.

Vaksin Rusia yang dikenal sebagai Sputnik V sekarang sedang diuji pada sekitar 40.000 orang dan ditawarkan kepada pekerja kunci seperti dokter dan guru. 

Baca Juga: Komisi VIII: Vaksin Covid-19 Temuan Anak Bangsa Harus Diperhatikan

China juga dilaporkan mulai menginokulasi beberapa kelompok berisiko tinggi dengan salah satu vaksin virus corona Covid-19  eksperimentalnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI