Kenali Gejalanya, Anak-Anak dan Remaja Juga Bisa Kena Bipolar

Sabtu, 05 September 2020 | 17:00 WIB
Kenali Gejalanya, Anak-Anak dan Remaja Juga Bisa Kena Bipolar
Ilustrasi Remaja Depresi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rata-rata orang didiagnosis mengalami gangguan bipolar pada umur 25 tahun. Namun, bukan berarti bipolar tidak bisa menyerang anak-anak dan remaja. 

Melansir dari Insider, bipolar pada anak disebut dengan gangguan bipolar onset dini. Meskipun lebih sering didiagnosis pada anak-anak dan remaja yang lebih tua, bipolar telah didiagnosis pada anak-anak berusia lima tahun.

Anandhi Narasimhan, MD, seorang psikiater bersertifikat yang praktik di Westwood, Los Angeles mengatakan bahwa ada faktor risiko yang dapat meningkatkan  anak atau remaja mengembangkan gangguan bipolar dini.

Faktor risiko yang meningkatan potensi bipolar bisa berupa kesulitan, trauma atau peristiwa kehidupan yang membuat stres, hingga riwayat kondisi keluarga. 

Baca Juga: Olahraga dapat Melawan Stres dengan Tingkatkan Produksi Protein di Otak!

Anak-anak dengan gangguan bipolar akan mengalami episode depresi dan mania seperti orang dewasa. Namun, anak-anak tidak selalu menunjukkan gejala yang sama seperti orang dewasa.

"Misalnya, episode mania intens yang melibatkan perilaku berisiko biasanya lebih jarang terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa," kata Lea Lis, MD, seorang psikiater bersertifikat yang praktik klinis di Southampton, New York.

Menurut Jill Weinstein, pakar kesehatan mental anak di Berman Center Clinical Director of Evolve, gejala episode mania pada bipolar anak dan remaja antara lain:

  • Menunjukkan kebahagiaan atau kekonyolan yang intens untuk waktu yang lama
  • Temperamen pendek dan mudah tersinggung
  • Berbicara cepat tentang banyak hal yang berbeda
  • Kesulitan tidur dan tidak merasa lelah
  • Kesulitan fokus
  • Melakukan perilaku atau aktivitas berisiko tinggi seperti penyalahgunaan narkoba atau bolos sekolalah.
Ilustrasi anak menangis [Shutterstock]
Ilustrasi anak menangis [Shutterstock]

Sementara saat mengalami episode depresi, mereka cenderung tampak lebih mudah tersinggung daripada orang dewasa. Weinstein mengatakan gejala episode depresi pada anak dan remaja dengan bipolar, antara lain:

  • Mengalami kesedihan yang tidak beralasan
  • Meningkatnya rasa marah
  • Lebih banyak tidur
  • Merasa tidak berharga dan putus asa
  • Mengalami keluhan fisik seperti sakit perut atau sakit kepala
  • Mengisolasi diri
  • Kurangnya minat pada aktivitas yang biasanya diminati
  • Mengalami pikiran atau upaya melukai diri sendiri

"Sayangnya, karena gejala bipolar muncul secara berbeda pada anak-anak dan remaja, mereka sering salah didiagnosis sebagai depresi berat, kecemasan, dan gangguan perilaku," kata Weinstein.

Baca Juga: Pengaruh Penggunaan Media Sosial Pada Remaja Terhadap Kesehatan Mental

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI