Suara.com - Beberapa waktu lalu viral pemberitaan anak kembar albino di Wonogiri. Kedua anak itu disebut tidak mirip kedua orangtuanya, Nunung Kristanto dan Suratmi yang berkulit sawo matang.
Bernama Nadira Nur Ainiyah dan Nadia Nur Azahra, sejak lahir di Banten 17 Januari 2017 lalu kedua anak ini memiliki kulit, rambut, alis hingga bulu mata berwarna putih.
Tidak seperti anak albino kebanyakan yang terdapat bintik merah atau hitam, keduanya berkulit putih pucat dan bersih. Yang menarik, banyak orang mengira Kritanto dan Suratmi bukanlah kedua orangtua anak ini.
Terlepas dari itu, albino atau dalam istilah medis dikenal albinisme adalah kelainan genetik langka yang menyebabkan kulit, rambut, mata hanya punya sedikit warna seperti bintik atau bahkan tidak berwarna sama sekali, seperti mengutip Healthline, Sabtu (5/9/2020).
Baca Juga: Tas Kulit Buaya Seharga Rp 279 Juta Dimusnahkan Gegara Tak Punya Izin Impor
Albinisme terjadi karena adanya kecacatan pada satu atau beberapa gen yang memproduksi melanin (warna tubuh).
Kecacatan inilah yang menyebabkan melanin sangat sedikit diproduksi atau bahkan tidak diproduksi sama sekali.
Gen yang rusak ini diturunkan dari orangtua ke anaknya yang mengidap albinisme.
Orangtua dengan melanin normal juga bisa menurunkan albinisme pada anak, tapi di banyak kejadian orangtua sudah lebih dulu membawa gen albinisme.
Tidak hanya ditandai dengan kulit dan rambut yang putih, gejala lain anak albinisme biasanya mengalami strabismus atau mata juling, fotofobia atau kepekaan terhadap cahaya, nistagmus (gerakan mata cepat tidak disengaja), hingga kebutaan.
Baca Juga: Selain Odol, Ini 4 Bahan yang Tidak Boleh Dijadikan Skincare Buatan Sendiri
Hingga kini tidak ada obat untuk menyembuhkan albinisme, tapi beberapa obat bisa meredakan gejala dan mencegah kelainan menjadi lebih parah akibat paparan matahari.
Salah satu cara merawat mereka adalah memakai kacamata hitam, penggunaan tabir surya untuk melindungi kulit dan mata dari sinar matahari, hingga operasi otot mata untuk memperbaiki gerakan mata yang tidak normal.
Orang albinisme mungkin juga harus membatasi aktivitas di luar ruangan, karena kulit dan mata mereka sangat sensitif terhadap matahari.
Sinar UV dari matahari berisiko tinggi menyebabkan kanker kulit dan kebutaan pada penderita albinisme.