Studi: Menikmati Alam Tekan Masalah Psikologi Anak Akibat Main Gawai

Sabtu, 05 September 2020 | 13:54 WIB
Studi: Menikmati Alam Tekan Masalah Psikologi Anak Akibat Main Gawai
Ilustrasi anak bermain gadget
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menurunkan durasi penggunaan gawai atau gadget dan memperbanyak waktu untuk melihat pemandangan alam disebut meningkatkan kondisi mental pada anak dan remaja. Hal ini dinyatakan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal PLOS ONE pada Rabu (3/9/2020).  

Melansir dari Medicalxpress, penelitian yang disusun oleh Tassia Oswald dari Universitas Adelaide dan rekannya itu mencoba meneliti prevalensi penyakit mental pada anak-anak dan remaja meningkat secara global. 

Perkembangan teknologi dalam beberapa dekade terakhir telah meningkatkan keterlibatan anak-anak dan remaja dengan teknologi berbasis layar dan berkurangnya kontak mereka dengan alam. 

Menurut para peneliti, kombinasi tingginya waktu di layar gawai dan rendahnya waktu di alam nyatanya berpengaruh pada kesehatan dan kesejahteraan mental. 

Baca Juga: Studi: Stres Bisa Mereda dengan Hanya Memikirkan Orang Tersayang

Dalam peneltian tersebut, Oswald dan rekannya menganalisis temuan dari 186 studi untuk mengumpulkan bukti yang menilai hubungan antara menghabisakan waktu depan layar, di alam, dan hasil psikologis pada anak dan remaja.

Psikologis yang dipertimbngkan dalam penelitian ini adalah kesehatan mental, fungsi kognitif, dan prestasi akademik. Menurut penulis penelitian, bukti awal menunjukkan bahwa waktu berada di alam berpotensi menekan konsekuensi yang didapatkan dari terlalu lama menghabiskan waktu di depan gawai. 

Kebanyakan main gadget bisa bikin anak alami kerusakan saraf? (Shutterstock)
Kebanyakan main gadget bisa bikin anak alami kerusakan saraf? (Shutterstock)

"Tinjauan sistematis ini menyoroti bahwa alam saat ini mungkin merupakan sumber daya kesehatan masyarakat yang kurang dimanfaatkan. Alam berpotensi berfungsi sebagai pencegahan masalah kesejahteraan psikologis untuk anak-anak dan remaja di era teknologi tinggi," kata Oswald. 

"Namun, bukti yang lebih kuat diperlukan untuk memandu kebijakan dan rekomendasi berapa banyak waktu yang bisa dihabiskan untuk layar gawai dan alam. Dengan kejelasan itu, maka diharapkan ada metode pasti untuk menjaga kesejahteraan psikologis yang optimal bagi kaum muda," imbuhnya.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gali Alam Bawah Sadarmu, Apa yang Pikiranmu Sembunyikan?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI