Suara.com - Pesinetron Sonny Septian baru saja mengumumkan kondisi istrinya, Fairuz A Rafiq yang mengalami keguguran. Sonny Septian mewakili Fairus pun memohon doa dan dukungan dari publik atas musibah yang menimpa mereka.
"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Mohon doanya dari temen-temen supaya istri saya atau mungkin juga saya diberikan kesabaran atas musibah yang terjadi," tutur Sonny Septian.
Sebelumnya, Fairuz A Rafiq mengumumkan kehamilan anak ketiganya pada awal Agustus 2020 lalu. Saat itu, Fairuz tak menduga dirinya hamil anak ketiga karena ia hanya meminta dua anak.
Sayangnya, Fairuz A Rafiq mengalami keguguran karena penyebab yang belum diketahui. Bahkan, belum diketahui pula usia kehamilan Fairuz yang ketiga ini.
Baca Juga: Setelah Dwayne Johnson 'The Rock', Robert Pattinson Positif Virus Corona
Umumnya dilansir dari hellosehat, keguguran terjadi bila janin meninggal di usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin masih di bawah 500 gram.
Adapun dua faktor yang menyebabkan seorang wanita lebih rentan mengalami keguguran, antara lain:
1. Faktor janin
Sekitar 60 hingga 70 persen penyebab keguguran berasal dari kelainan pada janin atau embrio. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh adanya kelainan kromosom pada janin yang membuatnya lebih rentan mengalami keguguran.
Biasanya kelainan pada janin menandakan kualitas janin tidak baik. Jadi, konsumsi obat penguat kandungan atau istirahat total juga tidak bisa mencegah keguguran.
Baca Juga: Mual-Muntah dan Diare, Waspadai Gejala Virus Corona
2. Faktor kesehatan ibu hamil
Sekitar 30 sampai 40 persen penyebab keguguran berasal dari kondisi kesehatan ibu hamil, seperti ibu memiliki kelainan bentuk rahim, gangguan pembekuan darah, trauma dan sebagainya.
Usia ibu hamil salah satu yang bisa memengaruhi risiko keguguran. Bila usia ibu terlalu muda atau terlalu tua, risiko keguguran jauh lebih besar, terlebih usia ibu hamil di atas 40 tahun.
Penyebab keguguran lainnya adalah penyakit yang dialami oleh ibu hamil, seperti diabetes dan obesitas. Wanita yang mengidap diabetes maupun obesitas memiliki risiko tinggi mengalami keguguran saat hamil daripada wanita normal.