Selain Odol, Ini 4 Bahan yang Tidak Boleh Dijadikan Skincare Buatan Sendiri

Jum'at, 04 September 2020 | 11:59 WIB
Selain Odol, Ini 4 Bahan yang Tidak Boleh Dijadikan Skincare Buatan Sendiri
Produk skincare (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski sudah banyak produk skincare atau perawatan kulit yang tersedia di toko, ada beberapa orang yang memilih membuatnya sendiri di rumah daripada membelinya.

Selain menghemat, produk perawatan yang dibikin sendiri juga aman jika dilakukan dan bahan-bahan yang digunakan adalah benar atau sesuai.

"Ketika orang menggunakan bahan atau produk tanpa sepenuhnya memahami cara kerjanya, produk mereka berisiko mengiritasi atau merusak kulit," kata Annie Gonzalez, dokter kulit bersertifikat di Riverchase Dermatology di Miami, Florida.

Dilansir Insider, berikut bahan yang tidak direkomendasikan olehnya untuk dijadikan skincare buatan sendiri:

Baca Juga: Pakar Ungkap 5 Skincare Abal-abal Terlaris Padahal Mengandung Zat Berbahaya

Alkohol isopropil sebagai toner

Beberapa orang menggembar-gemborkan penggunaan bahan kimia ini sebagai langkah murah dan mudah didapat untuk double cleansing pada kulit berminyak.

Namun, bahan ini dapat membuat kulit mengelupas, menyebabkan produksi minyak berlebih, dan menyebabkan jerawat.

"Terus menerus terpapar alkohol isopropil pada wajah akan menghilangkan pelindung alami kulit, minyak yang diperlukan, dan mengiritasi kulit," jelas Gonzalez.

Skincare untuk ibu hamil. (Shutterstock)
Skincare untuk ibu hamil. (Shutterstock)

Asam sitrat sebagai pengganti toner

Baca Juga: Apa Itu Hyaluronic Acid, Pelembap Alami yang Diproduksi Oleh Tubuh?

Selain alkohol isopropil, asam sitrat juga populer dijadikan toner. Namun, penggunaannya secara langsung dari sumbernya bisa berbahaya.

Menurut Gonzalez, cairan ini dapat menyebabkan kulit mengikis dan luka bakar kimiawi saat terpapar matahari.

"Karena keasamannya yang tinggi, asam sitrat mengganggu tingkat pH alami kulit Anda, mengakibatkan iritasi dan hiperpigmentasi," sambungnya.

Tapi produk perawatan kulit mengandung bahan tersebut bisa aman. Misalnya, pengelupas kimiawi yang membantu mengangkat sel kulit mati dari permukaan kulit dan tekstur kulit yang elbih merata, kemungkinan mengandung asam sitrat.

Orang dengan kulit sensitif harus berhati-hati menggunakan bahan kimia ini karena dapat menyebabkan iritasi.

Pasta gigi sebagai obat jerawat

Pasta gigi telah lama dianggap sebagai pengobatan rumahan untuk mengatasi jerawat, tetapi Gonzalez mengatakan hal ini tidak sebanding dengan risiko iritasi kulit setelahnya.

"Pasta gigi diformulasikan untuk melawan kuman dan bakteri yang hidup di mulut Anda, bukan kulit. Orang mungkin merekomendasikan mengoleskan pasta gigi pada jerawat untuk mengeringkannya, tetapi juga bisa menyebabkan iritasi, kemerahan, bahkan pengelupasan," sambungnya.

Kemungkinan, tambahnya, ini disebabkan oleh kandungan baking soda, hidrogen peroksida, dan dua bahan pengering.

Ilustrasi Lelaki Gunakan Skincare [Shutterstock]
Ilustrasi Lelaki Gunakan Skincare [Shutterstock]

Garam dan gula untuk pengelupasan kulit

Lulur yang dibeli di toko sering kali mengandung garam atau gula.

Tetapi Gonzalez memperingatkan agar tidak melakukannya karena zat yang mengkristal dapat membuat air mata kecil di kulit, yang kemudian dapat terinfeksi.

Minyak esensial dapat mengiritasi kulit sensitif

Minyak esensial, senyawa cair yang berasal dari tumbuhan seperti lavender dan kayu putih, adalah cara populer untuk menambahkan pewangi pada produk perawatan kulit alami dan buatan sendiri.

Tapi, sisi lain dari minyak ini adalah produk dapat menyebabkan luka bakar di kulit dan reaksi alergi karena sinfatnya yang kuat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI