Suara.com - Pakar Dermatologis dr Richard Lee, MARS, baru saja mengungkap lima merek krim wajah berbahaya yang ada di Indonesia dan paling banyak diminati perempuan melalui Channel YouTubenya.
"Semuanya itu murah banget loh. Bayangin ya, di bawah Rp 100 ribu. Murah banget dan kalian bisa dapetin ini di mana saja," bebernya dalam video yang telah ditonton lebih dari 712 ribu orang ini.
Wah, apakah ada merek krim wajah yang biasa Anda pakai? Berita mengenai skincare atau produk perawatan wajah abal-abal yang berbahaya masuk dalam daftar deretan berita kanal Health paling populer di Suara.com berikut ini.
1. Pakar Ungkap 5 Skincare Abal-abal Terlaris Padahal Mengandung Zat Berbahaya
Baca Juga: Studi: Steroid Mampu Tekan Angka Kematian Pasien Covid-19 yang Kritis
Banyak produk skincare seperti krim wajah yang dijual di pasaran menjanjikan dapat mengatasi masalah kulit dalam waktu yang singkat. Mulai dari memutihkan, membuat wajah menjadi mulus dan terlihat bersih.
Apalagi, kebanyakan krim wajah dijual dengan harga murah yang menggiurkan. Padahal, ini justru warning buat kamu harus lebih berhati-hati dan curiga terhadap kandungan dari produk tersebut.
2. Mual-Muntah dan Diare, Waspadai Gejala Virus Corona
Virus corona terus menyebar dengan cara yang tidak bisa diprediksi sebelumnya. Virus yang seringkali mematikan itu menimbulkan gejala yang beragam hingga terkadang sulit diidentifikasi.
Baca Juga: Langgar Protokol Kesehatan di Kota Tangerang, Didenda hingga Rp 5 Juta
Gejala paling umum dari penyakit ini terkait dengan sistem pernapasan. Tapi, dalam perkembangannya virus ini juga bisa menyerang sistem pencernaan.
3. Update Covid-19 Global: Brasil Enggan Paksa Warganya Lakukan Vaksin Corona
Ketika seluruh dunia tengah menunggu selesainya penelitian vaksin Covid-19, Presiden Brasil Jair Bolsonaro justru menegaskan bahwa warganya tidak wajib melakukan vaksinasi. Menurut Bolsonaro, kebanyakan orang melakukan vaksin karena dipaksa.
"Banyak orang ingin vaksin diterapkan dengan cara yang memaksa. Tetapi tidak ada undang-undang yang mengaturnya," kata Bolsonaro dalam siaran langsung Facebook dengan para pendukungnya, Kamis (3/9/2020) dikutip Channel News Asia.