Jangan Ditiru! Perempuan Sengaja Disengat Lebah untuk Obati Penyakit Lyme

Jum'at, 04 September 2020 | 05:15 WIB
Jangan Ditiru! Perempuan Sengaja Disengat Lebah untuk Obati Penyakit Lyme
Ilustrasi lebah. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang perempuan dengan penyakit Lyme menyengat dirinya dengan lebah sebanyak 30 kali dalam seminggu untuk mengobati gejalanya.

Hak itu ia lakukan karena obat yang dibelinya dengan harga mahal tidak bekerja dengan efektif.

Lyme merupakan penyakit infeksi bakteri yang ditularkan melalui gigitan kutu.

Perempuan bernama Brittany Elliott itu sengaja meletakan lebah untuk menyengat tulang belakangnya dan berencana mencapai 4.500 sengatan lebah selama tiga tahun sebagai upayanya mencari obat untuk infeksi bakteri tersebut.

Cara itu sebenarnya dikenal dengan sebutan Bee Venom Therapy (BVT). Brittany telah menggunakan terapi itu sejak September tahun lalu setelah ia bosan menghabiskan $ 1.000 (Rp 14,7 juta) sebulan untuk obat-obatan medis yang menurutnya tidak berefek apa pun.

Warga Denver, Colorado, AS, itu kemudian memesan lebah secara online. Ia berharap dengan menyebabkan peradangan, racun lebah akan menghasilkan respons anti-inflamasi yang konsisten oleh sistem kekebalan dan dapat menyembuhkannya dari penyakit Lyme.

Ia bersikeras, BVT bisa menyelamatkan hidupnya. Meski metode pengobatan itu dianggap kontroversial dan berbahaya.

Serta tidak didukung secara medis dan bahkan pernah menyebabkan kematian seorang perempuan dari Spanyol pada tahun 2018.

Badan amal Penyakit Lyme di Inggris telah mengeluarkan peringatan keras yang mendesak orang untuk tidak mencoba BVT tanpa berkonsultasi dengan tenaga medis terlebih dahulu.

Baca Juga: Negara Ini Manfaatkan Suara Lebah Jadi Metode Relaksasi, Berani Coba?

Namun, Brittany bersikeras bahwa pengobatan medis yang dijalaninya tidak membuahkan hasil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI