Punya Darah Tinggi, Diabetes, dan Kanker? Hindari Pola Makan Ini

Kamis, 03 September 2020 | 20:19 WIB
Punya Darah Tinggi, Diabetes, dan Kanker? Hindari Pola Makan Ini
Ilustrasi Pola Makan (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pola makan memang diyakini bisa berpengaruh pada kesehatan secara umum karena kandungan berbagai nutrisinya. Namun beberapa pola makan justru harus dihindari jika Anda menderita penyakit tertentu.

Melansir dari Times of India, berikut adalah pola makan yang tidak dianjurkan untuk beberapa penyakit tertentu, antara lain:

1. Masalah Ketidakseimbangan Hormon

Orang yang menderita masalah hormonal sebaiknya menghindari puasa intermiten atau melakukannya hanya jika di bawah pengawasan ahli.

Baca Juga: Risiko Masalah Kesehatan Jika Terlalu Sering Pakai High Heels

Puasa intermiten meningkatkan kadar kortisol (hormon stres) seseorang. Hal ini dapat memberikan efek negatif jangka pendek pada masalah hormonal.

Kanker tiroid bisa diobati dengan terapi nuklir. (Shutterstock)
Kanker tiroid bisa diobati dengan terapi nuklir. (Shutterstock)

Oleh karena itu yang terbaik bagi penderita hormonal seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan tiroid sebaiknya jika harus mengikuti puasa intermiten maksimal selama lima hari dalam seminggu.

2. Diabetes atau Resistensi Insulin

Diabetes tipe 2 bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Oleh karena itu, orang yang mengidap diabetes tipe 2 tidak disarankan untuk makan makanan tinggi lemak jenuh.

Orang-orang dengan pra-diabetes dapat menekan risiko diabetes dengan puasa intermiten. 

Baca Juga: Anak Cerdas Terbukti Lebih Panjang Umur, Ini Penjelasan Ilmiahnya!

3. Riwayat Kanker atau Orang Berisiko Kanker dari Genetik

Orang yang menderita kanker, memiliki riwayat kanker, hingga berisiko kanker harus dengan tegas menghindari makanan berprotein tinggi. Pola makan ini bisa meningkatkan hormon IGF 1 yang bisa memicu kanker.

4. Penyakit Jantung atau Hipertensi

Orang yang memiliki penyakit jantung atau hipertensi harus menghindari pola makan ketogenik yang melibatkan makan tinggi lemak. Makan makanan dengan lemak jenuh juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kolesterol tinggi dan penyakit jantung.

Semenara pada penderita hipertensi harus memperharikan kuantitas dan kualitas karbohidrat yang mereka konsumsi. Diet rendah karbohidrat adalah strategi yang baik untuk mengatasi hipertensi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI