Temuan Baru, Ahli Sebut Tak Ada Gelombang Kedua Virus Corona di Inggris!

Kamis, 03 September 2020 | 18:43 WIB
Temuan Baru, Ahli Sebut Tak Ada Gelombang Kedua Virus Corona di Inggris!
Ilustrasi penularan virus corona Covid-19 [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak orang telah mengkhawatirkan ancaman gelombang kedua virus corona Covid-19 yang lebih parah. Kini, para ahli pun mengklaim bahwa gelombang kedua virus corona Covid-19 tidak akan terjadi di Inggris dan tak akan memicu peningkatan kasus.

Angka dari Kantor Statistik Nasional minggu ini mengungkapkan bahwa kemungkinan penularan virus corona Covid-19 di Inggris sekitar 44 dalam 1 juta per hari. Para ilmuwna pun memprediksi Inggris bisa menjadi salah satu negara yang kemali normal.

Profesor Carl Heneghan, direktur Pusat Pengobatan Berbasis Bukti mengatakan sebagian besar aspek kehidupan normal sudah tergolong aman untuk dijalani dengan cara hati-hati.

"Saat ini tidak ada gelombang kedua virus corona. Kami justru melihat adanya peningkatan tajam dalam jumlah orang sehat yang membawa virus tapi tidak menunjukkan gejala," jelas Carl dikutip dari The Sun.

Baca Juga: Daus Separo Kenang Idan Separo: Nggak Pernah Marah dan Mengeluh

Bahkan sebagian besar dari mereka yang membawa virus tanpa gejala dalam kondisi sehat pun masih muda. Kondisinya yang terinfeksi virus corona terdiagnosis setelah pengujian komprehensif nasional.

Tenaga medis virus corona (BBC)
Tenaga medis virus corona (BBC)

Prof Carl pun mengatakan pemerintah sekarang perlu mengirimkan pesan yang jelas bahwa risiko penularan virus corona rendah. Ia lantas menyoroti bahwa Inggris dan Italia memiliki jumlah kasus yang meningkat. Tapi, jumlah kematiannya stabil dan sangat rendah.

Profesor Oxford mengatakan bahwa kondisi ini terjadi karena semua orang menjadi lebih siap untuk menghadapi virus corona. Di samping itu, para ahli masih terus mempelajari virus corona ini lebih lanjut.

Prof Carl mengatakan bahwa tindakan ketat seperti penguncian mestinya tak diperlukan lagi sekarang. Selama ini orang yang lebih muda dianggap bebas dari infeksi virus corona. Pada akhirnya, kasusnya pun meningkat dan menyebar.

"Buktinya semakin jelas bahwa kaum muda tidak memberikan perlindungan pada anggota masyarakat yang lebih tua dengan tidak hadir di sekolah, universitas dan pekerjaan," jelasnya.

Baca Juga: Bopak Sebut Idan Separo Sempat Jualan Cendol dan Kue Sebelum Meninggal

Tapi, virus corona menyebabkan kerusakan jangka panjang yang mengerikan dengan cara lain dan mempertahankan isolasi sosial mereka. Meski demikian, perdana menteri Inggris tetap memeringatkan bahwa akan ada lebih banyak virus corona Covid-19 yang datang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI