Suara.com - Penelitian vaksin Covid-19 yang dilakukan diberbagai negara terus mengalami kemajuan. Indonesia sendiri ada lima lembaga yang melakukan penelitian, salah satunya LBM Eijkman yang tengah membuat vaksin merah putih untuk Covid-19.
Vaksin tersebut dijadwalkan bisa dipasarkan paling cepat pertengahan 2021 mendatang. Lantas dengan ditemukannya vaksin Covid-19, apakah wabah bisa berakhir dan manusia kembali hidup normal sebelum ada virus corona?
Kepala LBM Eijkman prof. Amin Soebandrio mengatakan, butuh waktu sangat lama untuk benar-benar menghilangkan virus corona dari bumi.
"Butuh waktu. Kita punya pengalaman dengan virus cacar, dari pertama kali vaksin ditemukan sampai tubuh manusia kebal butuh 200 tahun. Tapi dengan teknologi saat ini, kita tentu tidak butuh waktu sampai 200 tahun seperti dulu," kata Amin dalam webinar, Kamis (3/8/2020).
Baca Juga: Reisa Ingatkan Kita: Mengulang Lagi Kalimat yang Sama, Sudah Terlalu Banyak
Menurutnya, meski tahun depan kemungkinan vaksin Covid-19 telah didistribusikan, protokol kesehatan tetap harus diterapkan. Hanya saja yang berbeda pasca vaksin ditemukan, tubuh manusia bisa lebih kebal terhadap virus corona. Sehingga penularannya tidak berakibat fatal dan lambat laun virus tersebut bisa hilang.
"Diharapkan apabila semakin banyak manusia yang kebal maka virus akan berkurang," ucapnya.
Vaksin merah putih untuk Covid-19 yang dibuat LBM Eijkman hingga saat ini baru rampung separuhnya. Amin mengatakan, penelitian itu sudah sampai pada tahap pembuatan subunit protein sebagai platform yang terpilih.
"Saat ini perkembangannya vaksin merah putih kalau dilihat persentasenya mungkin sekitar 50 persen. Saat ini kami tinggal menunggu protein yang akan diekskresikan oleh sel mamalia. Paralel kami juga akan menggunakan sel mamalia mana yang lebih efektif," jelas prof Amin.
Setelah proses ekskresi selesai, penelitian akan berlanjut pada uji coba pada hewan. Amin berharap uji klinis itu bisa dimulai dalam waktu dua atau tiga bulan ke depan.
Baca Juga: Face Shield dan Masker Berkatup Tidak Efektif Cegah Infeksi, Ini Alasannya
Diakuinya, Lembaga Eijkman diharapkan bisa melakukan proses penelitian dengan cepat. Dijadwalkan bisa selesai dalam waktu 12 bulan atau sekitar Febuari hingga Maret 2021 vaksin bisa diberikan ke industri.
"Kami berupaya bisa cepat. Artinya apabila ada prosedur apa pun yang bisa diperpendek akan kami lakukan termasuk penggunaan berbagai peralatan lab yang memungkinkan kita bekerja bisa lebih cepat," katanya.