Waspada, Ada Bahaya Jika Terlalu Sering Menahan Buang Air Besar!

Kamis, 03 September 2020 | 16:59 WIB
Waspada, Ada Bahaya Jika Terlalu Sering Menahan Buang Air Besar!
Ilustrasi buang air besar (BAB). (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketika sedang dalam situasi tidak memungkinkan, kemudian Anda mengalami perut mulas, apa yang akan Anda lakukan? Menahan untuk buang air besar (BAB) atau tidak?

Menahan BAB sesekali memang tidak berbahaya, tetapi jika terlalu sering dilakukan maka akan menyebabkan sembelit.

Saat ini terjadi, usus bagian bawah menyerap air dari tinja yang menumpuk di rektum. Ketika feses mengandung sedikit air, akan lebih sulit dikeluarkan karena menjadi keras.

Dalam situasi yang lebih parah, perilaku ini dapat menyebabkan masalah yang parah, seperti impaksi feses (ketika feses yang keras dan kering tersangkut di usus besar atau rektum) atau perforasi gastrointestinal (lubang di dinding saluran cerna).

Baca Juga: Bak Buang Air di Bikini Bottom, Toilet Kafe Ini Dilengkapi Akuarium Raksasa

Menahan kotoran juga dapat menyebabkan distensi, atau peregangan, pada rektum. Jika orang tersebut kehilangan sensasi di dalam rektum, yang disebut hiposensitivitas rektal, mereka mungkin mengalami inkontinensia.

Ilustrasi sulit buang air besar. [Shutterstock]
Ilustrasi sulit buang air besar. [Shutterstock]

Inkonteninsia tinja atau inkontinensia fekal merupakan gejala yang berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mengendalikan buang air besar. Kondisi ini tinja dapat keluar secara tidak terduga.

Sebuah penelitian 2015 menunjukkan peningkatan beban tinja di usus besar dapat meningkatkan jumlah bakteri dan membuat peradangan usus besar jangka panjang. Peradangan ini dapat meningkatkan risiko terkena kanker usus besar.

Temuan penelitian juga menunjukkan hubungan antara menahan kotoran, usus buntu dan wasir .

Berapa lama seseorang bisa tidak BAB?

Baca Juga: Waspada Kanker Usus, Coba Hitung Berapa Kali Anda Buang Air Besar

Jadwal buang air besar orang berbeda. Beberapa orang buang air besar sekali setiap 2 hari, sedangkan yang lain buang air besar beberapa kali sehari.

Frekuensi buang air besar bergantung pada usia dan pola makan mereka, tetapi kebanyakan orang akan buang air besar antara satu hingga tiga kali sehari.

Orang harus BAB ketika tubuh mereka menunjukkan gejalanya. Jika waktunya tidak tepat, maka mereka harus mencobanya sesegera mungkin.

Ada laporan kasus ekstrim dimana menahan tinja karena sembelit telah mengakibatkan komplikasi parah.

Dalam satu contoh, seorang wanita muda dari Inggris meninggal setelah 8 minggu tidak BAB. Kotoran menyebabkan ususnya membesar sehingga menekan organ tubuhnya dan menyebabkan serangan jantung.

Dalam contoh lain yang ditampilkan dalam Laporan Kasus BMJ, seorang pria mengalami kelumpuhan di satu kaki dan sindrom kompartemen perut (kondisi yang berpotensi mengancam jiwa akibat peningkatan tekanan di perut) karena sembelit parah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI