Idan Separo Meninggal karena Diabetes, Ketahui Penyebab dan Komplikasinya!

Kamis, 03 September 2020 | 13:49 WIB
Idan Separo Meninggal karena Diabetes, Ketahui Penyebab dan Komplikasinya!
Idan Separo [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelawak Idan Separo meninggal dunia karena diabetes di Rumah Sakit Mekarsari Bekasi, kemarin Rabu (2/9/2020).

Gus Anom yang belakangan cukup dekat dengan Idan Separo mengatakan kondisi tubuh pelawak itu sangat kurus akibat diabetes.

"Sudah lama menderita diabetes. Makanya badannya kurus banget sekarang," kata Gus Anom, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (2/9/2020).

Diabetes mellitus mengacu pada sekelompok penyakit yang memengaruhi cara tubuh menggunakan gula darah (glukosa). Glukosa sangat penting untuk kesehatan karena bertugas sebagai sumber energi.

Baca Juga: Kepala Satgas COVID-19 Ungkap Ada Warga Jakarta Kebal Tertular Virus Corona

Penyebab diabetes pun bervariasi menurut jenisnya. Tapi, apapun jenis diabetes, kondisi ini bisa menyebabkan kelebihan gula dalam darah.

Idan Separo [Instagram]
Idan Separo [Instagram]

Padahal terlalu banyak gula dalam darah bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan serius. Adapun komplikasi jangka panjang diabetes yang bisa berkembang secara bertahap.

Semakin lama Anda menderita diabetes dan gula darah kurang terkontrol, maka semakin tinggi pula risiko komplikasinya.

Akhirnya dilandir dari Mayo Clinic, komplikasi diabetes bisa melumpuhkan atau mengancam jiwa. Komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:

1. Penyakit kardiovaskular

Baca Juga: Selain Diabetes, Idan Separo Juga Sakit Jantung, Ginjal dan Infeksi Paru

Diabetes secara dramatis meningkatkan risiko berbagai masalah kardiovaskular, termasuk penyakit arteri koroner dengan nyeri dada, serangan jantung, stroke dan penyempitan arteri. Jika Anda menderita diabetes, Anda lebih mungkin menderita penyakit jantung dan stroke.

2. Kerusakan saraf (neuropati)

Gula berlebih bisa melukai dinding pembuluh darah kecil yang menyehatkan saraf, terutama kaki. Hal ini bisa menyebabkan kesemutan, mati rasa, rasa terbakar atau nyeri dari ujung jari kaki atau jari tangan.

Ilustrasi diabetes. (Shutterstock)
Ilustrasi diabetes. (Shutterstock)

Jika tak diobati, Anda bisa kehilangan semua perasaan di anggota tubuh yang terkena. Kerusakan saraf yang berhubungan dengan pencernaan dapat menyebabkan masalah mual, diare atau sembelit.

3. Kerusakan ginjal (nefropati)

Ginjal mengandung jutaan gugus pembuluh darah kecil (glomeruli) yang menyaring limbah dari darah Anda. Diabetes dapat merusak sistem penyaringan rumit.

Kerusakan parah akibat ini bisa menyebabkan gagal ginjal atau penyakit ginjal stadium akhirnya yang sulit disembuhkan, memerlukan dialisis atau transplantasi ginjal.

4. Kerusakan kaki

Kerusakan saraf kaki atau aliran darah yang buruk ke kaki meningkatkan risiko berbagai komplikasi kaki. Jika tak diobati, luka dan lecet bisa menyebabkan infeksi serius yang seringkali tidak bisa disembuhkan. Infeksi ini akhirnya memerlukan amputasi jari kaki atau kakinya.

5. Gangguan pendengaran

Masalah pendengaran lebih sering terjadi pada penderita diabetes.

6. Penyakit alzheimer

Diabetes tipe 2 bisa meningkatkan risiko demensia, seperti penyakit alzheimer. Semakin buruk kontrol gula darah, maka semakin besar pula risikonya.

7. Depresi

Gejala depresi sering terjadi pada penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2. Depresi dapat memengaruhi manajemen diabetes.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI