Suara.com - Virus corona Covid-19 tidak hanya menyebabkan batuk, pilek dan demam tinggi. Tetapi, virus corona Covid-19 ini juga menghasilkan lebih banyak dahak dari biasanya.
Menurut para ilmuwan China, seseorang berisiko mengeluarkan lebih banyak dahak dari biasanya bila terinfeksi virus corona Covid-19.
Para peneliti membandingkan semua gejala virus corona Covid-19 dari 55 ribu pasien di Wuhan, China, yang mana menjadi tempat asal virus corona Covid-19.
Hasilnya dilansir dari Express, sekitar sepertiga dari pasien virus corona Covid-19 memproduksi dahak berlebih. Tapi, pasien virus corona Covid-19 mengaku lebih sering demam, batuk kering dan kelelahan daripada mengeluarkan lebih banyak dahak.
Baca Juga: Benarkah Sapi Bisa Terinfeksi Virus Corona Covid-19? Ini Temuan Ahli!
Dahak yang warnanya berbeda dari warna normal air liur bisa menjadi tanda utama infeksi saluran pernapasan. Dengan infeksi saluran pernapasan bakteri, dahak mungkin juga memiliki konsistensi yang kental dan bau tidak sedap.
Aturan umum peringatan infeksi dan produksi dahak adalah warna berubah dari hijau tua pada tahap awal infeksi dan secara bertahap akan menjadi cerah saat infeksi membaik.
Dahak adalah lendir kental dari mulut yang berbeda dengan air liur. Biasanya, dahak diproduksi untuk menjaga saluran pernapasan tetap lembap.
Sehingga bahan asing apapun, seperti debu atau virus tidak akan merusak jaringan. Tubuh bisa membuat lebih banyak dahak ketika infeksi menyerang paru-paru.
Cara paling umum untuk mengeluarkan dahak dari tubuh adalah batuk. Selain mengeluarkan lebih banyak dahak, tanda-tanda umum lain dari virus corona adalah batuk terus-menerus, sesak napas dan demam.
Baca Juga: Antibodi Virus Corona Covid-19 pada Pasien Bertahan 4 Bulan setelah Sembuh