Jawab Kritik WHO, AS Jamin Penelitian Vaksin COVID-19 Sesuai Aturan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 03 September 2020 | 03:05 WIB
Jawab Kritik WHO, AS Jamin Penelitian Vaksin COVID-19 Sesuai Aturan
Ilustrasi vaksin Covid-19. [Pixabay/Pete Linforth]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amerika Serikat menjawab kritik yang datang dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terkait pengembangan vaksin COVID-19 mereka.

Dilansir ANTARA, kritik dari WHO datang setelah seorang pejabat pemerintah AS mengatakan pihaknya kemungkinan akan menyetujui penggunaan calon vaksin COVID-19 tanpa melewati seluruh tahapan uji coba.

Koran The Washington Post melaporkan pemerintahan Presiden Donald Trump tidak akan bergabung dengan aksi dunia mengembangkan, memproduksi, dan mendistribusikan vaksin COVID-19 karena adanya keterlibatan WHO pada usaha bersama tersebut.

Sejauh ini, ada sekitar 172 negara yang terlibat dalam rencana pengembangan vaksin COVID-19 demi memastikan kesetaraan akses ke anti virus, kata WHO belum lama ini.

Baca Juga: Sudah 40 Persen, Vaksin Merah Putih Diharapkan Diproduksi Awal Tahun 2021

"Amerika Serikat akan terus bekerja sama dengan mitra di tingkat internasional guna memastikan kita melawan virus ini bersama-sama, tetapi kami tidak akan dihalangi oleh organisasi multilateral yang korup seperti WHO dan juga China," kata juru bicara Gedung Putih, Judd Deere melalui pernyataan tertulis.

"Presiden akan mengeluarkan biaya berapa pun untuk memastikan calon vaksin baru sesuai dengan standar FDA, khususnya terkait keamanan dan khasiatnya, (dan calon vaksin, red) akan diuji coba secara lengkap sehingga dapat menyelamatkan nyawa," kata dia.

Upaya dunia mengembangkan vaksin COVID-19 telah memasuki tahap akhir uji coba, uji klinis III.

Sementara itu, pengembangan obat juga telah dipercepat.

COVID-19 telah menewaskan lebih dari 851.000 jiwa di berbagai negara.

Baca Juga: Pimpinan MPR Desak Vaksin Covid-19 Bisa Diproduksi Massal Oktober

Sejauh ini, hampir belum ada calon vaksin COVID-19 yang mendapatkan izin pakai.

Namun, Rusia telah menyetujui penggunaan calon vaksin COVID-19 sebelum anti virus potensial itu menyelesaikan tahapan uji coba skala besar.

Komisioner FDA Stephen Hahn saat diwawancarai Financial Times yang terbit Minggu mengatakan pihaknya bersiap mengurus izin calon vaksin COVID-19 tanpa menunggu hasil uji klinis III.

Izin itu akan diberikan FDA selama lembaga itu yakin manfaat calon vaksin lebih besar daripada risikonya.

Menurut sebagian besar ilmuwan dan tenaga kesehatan, uji klinis III merupakan standar baku dan wajib untuk pengujian calon vaksin serta obat-obatan potensial.

Dalam tahapan itu, puluhan ribu relawan akan menerima calon vaksin dan vaksin kosong/placebo tanpa diketahui oleh peserta uji coba dan dokter.

Hasil uji klinis tahap III akan menunjukkan seberapa aman dan manjur calon vaksin untuk mencegah penularan virus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI