Suara.com - Kabar duka datang dari komedian Idan Separo. Ia dikabarkan meninggal pada Rabu, (2/9/2020). Sebelum meninggal, ia dikabarkan telah lama menderita diabetes.
Menurut dai Gus Anom, kondisi Idan sudah melemah sejak beberapa hari terakhir. Bahkan, Idan mengalami masalah di bagian kaki dan tangan.
"Kaki dan tangannya sudah bolong. Malah hampir mau diamputasi kakinya," ungkap Gus Anom.
Dilansir dari Medical News Today, penderita diabetes memang rentan mengalami kerusakan saraf dan masalah sirkulasi. Dalam beberapa kasus, ini dapat membuat kaki atau kaki bagian bawah harus diamputasi.
Baca Juga: Idan Separo Meninggal, Gideon Tengker Putuskan Hubungan ke Nagita Slavina
Namun, pengobatan yang efektif biasanya dapat mencegah komplikasi ini. Aliran darah yang berkurang ke kaki berarti penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi mengalami luka atau nyeri di bagian tubuh ini.
Jika seseorang menderita neuropati dan kehilangan rasa di kaki, kemungkinan kecil mereka untuk melihat ulkus ringan pada kaki atau tungkai sebelum menjadi parah.
Meski demikian, tidak semua penderita diabetes membutuhkan amputasi. Jika penderita diabetes memang memerlukan prosedur ini, kemungkinan besar disebabkan oleh luka atau maag yang tidak sembuh-sembuh di kaki atau tungkai bawah.
Kebanyakan amputasi bersifat progresif, yang berarti dokter akan mulai dengan mengangkat jaringan sekecil mungkin.
Jika luka operasi tidak sembuh atau aliran darah tidak mengalir ke anggota tubuh dengan benar, mereka mungkin merekomendasikan operasi lebih lanjut untuk mengangkat lebih banyak jaringan.
Baca Juga: Profil Idan Separo Lengkap dengan Kariernya di Dunia Hiburan
Orang yang hidup dengan diabetes harus memberikan perhatian ekstra pada kaki mereka karena mereka memiliki peningkatan risiko luka yang tidak sembuh, yang berpotensi memerlukan amputasi.
Beberapa tanda dan gejala yang harus diwaspadai dan ditemui dokter meliputi:
- bengkak di kaki
- lecet
- kuku kaki tumbuh ke dalam
- kutil plantar
- luka terbuka
- maag yang berlangsung lebih dari seminggu
- perdarahan aktif
- kemerahan
- kehangatan di satu area kaki
- ulkus dalam di mana tulang terlihat
- perubahan warna pada kulit
- bau tak sedap dari luka
- bisul lebih besar dari tiga perempat inci
- sakit yang tidak cepat sembuh
Jika salah satu dari gejala ini muncul, seseorang harus berbicara dengan dokter mereka untuk menentukan tindakan. Pilihan pengobatan akan tergantung pada seberapa parah gejalanya dan apa yang menyebabkan masalahnya.
Penting bagi seseorang untuk memeriksa kaki mereka secara teratur untuk mengidentifikasi potensi masalah sedini mungkin. Seorang dokter akan berusaha untuk menangani masalah sebelum menjadi parah.