Mantan Pasien Covid-19 Ringan Tidak Disarankan Berolahraga, Mengapa?

Rabu, 02 September 2020 | 17:20 WIB
Mantan Pasien Covid-19 Ringan Tidak Disarankan Berolahraga, Mengapa?
Ilustrasi olahraga (Pixabay/Klimkin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Olahraga memang umumnya baik bagi kesehatan. Sebab bagaimanapun, olahraga bisa menjaga kadar gula darah, mengurangi risiko kardiovaskular, penyakit pernapasan, dan meningkatkan kesejahteraan mental secara keseluruhan. 

Tetapi melansir dari Times of India, sebuah studi menunjukkan bahwa pasien Covid-19 malah memiliki risiko tertentu saat melakukan olahraga. Studi tersebut telah diterbitkan di JAMA Cardiology. 

Para peneliti Jerman menemukan bahwa melakukan olahraga ringan sekalipun saat masih terinfeksi Covid-19 bisa berbahaya dan menyebabkan masalah jantung serius. Kondisi ini juga dapat memperburuk gejala Covid-19 dan dapat menyebabkan miokarditis pada beberapa pasien, yaitu radang otot jantung (miokardium).

Pada penelitian ini, para peneliti melakukan tes MRI jantung pada 100 orang dewasa yang telah pulih dari Covid-19. Dari semuanya, setengah dari peserta memiliki gejala ringan hingga sedang, sementara 18 persen dari pasien tidak memiliki gejala. 

Baca Juga: Rekor Lagi, Positif Corona RI Melonjak 180.646 Orang, Tambah 3.075 Pasien

Tetapi pengujian tersebut dilakukan dua hingga tiga bulan setelah mereka terdiagnosis Covid-19. Saat itu tidak ada satu pun dari mereka yang mengalami gejala jantung terkait dengan virus corona baru. 

Ilustrasi peregangan. (Shutterstock)
Ilustrasi peregangan. (Shutterstock)

Tetapi 78 orang di antaranya mengalami perubahan struktural pada jantung dan 60 orang menderita miokarditis.

Saat berolahraga, curah jantung jantung meningkat. Hal ini yang menandakan adanya peningkatan replikasi virus di otot jantung. Begitu viral load atau beban virus lebih tinggi, maka kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan jantung dalam bentuk miokarditis, aritmia, dan gagal jantung.

Saran peneliti, secara umum orang sebaiknya terus memantau detak jantung. Jika detak jantung tiba-tiba melonjak dan merasa sulit untuk mengatur napas, maka harus segera memeriksakan diri ke dokter.

Baca Juga: Menristek: Mutasi Covid-19 D614G Sudah Dominasi 78 Persen Kasus di Dunia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI