Suara.com - Gejala umum virus corona Covid-19 termasuk demam tinggi, batuk persisten dan hilangnya indra penciuman dan rasa. Tapi, sebuah penelitian baru mengemukakan gejala umum virus corona pada anak-anak.
Para peneliti di Queen's University Belfast mengatakan virus corona Covid-19 lebih mungkin membuat anak-anak sakit perut daripada batuk.
Tujuan penelitian yang dimulai pada Mei 2020 sampai sekarang adalah menilai jumlah anak yang pernah terjangkit virus corona Covid-19. Penelitian itu juga menemukan gejala infeksi dan kemungkinan anak-anak itu memiliki antibodi yang bisa melawan virus atau tidak.
Lebih dari 1.000 anak dari Irlandia Utara, Skotlandia, Inggris dan Wales diukur antibodi mereka dalam uji coba yang disebut seroprevalensi infeksi SARS-CoV-2 pada anak-anak sehat.
Baca Juga: Bukan Virus Corona, Anak-Anak Justru Lebih Rentan terhadap Campak!
Antibodi mereka diukur melalui tes darah pada tahap awal. Kemudian, tes lebih lanjut dilakukan pada 2 bulan dan 6 bulan.
Para peneliti mengatakan mereka telah menemukan hasilnya setelah gelombang pertama pandemi virus corona Covid-19. Mereka menemukan 7 persen anak dinyatakan positif antibodi, yang menunjukkan infeksi virus corona Covid-19 sebelumnya.
"Separuh dari anak-anak dengan virus corona Covid-19 melaporkan tidak ada gejala. Gejala gastrointestinal, seperti diare dan muntah juga lebih umum terjadi pada anak-anak daripada batuk dan hilangnya indera penciumanm," jelas peneliti dikutip dari Express.
Penemuan ini juga menunjukkan bahwa anak-anak di bawah usia 10 tahun memiliki kemungkinan yang sama untuk untuk memiliki bukti infeksi sebelumnya, seperti anak-anak yang lebih tua.
Selain itu, anak-anak yang terinfeksi virus corona tanpa gejala sama mungkinnya untuk mengembangkan antibodi seperti anak-anak yang bergejala.
Baca Juga: Pandemi Sudah 6 Bulan, Tes Corona Indonesia Masih Jauh dari Standar WHO
"Setelah gelombang pertama pandemi di Inggris, kami telah mengetahui bahwa setengah dari anak-anak yang berpartisipasi dalam penelitian ini tidak menunjukkan gejala dengan infeksi virus corona. Sedangkan mereka yang memiliki gejala biasanya tidak mengalami batuk," jelas Dr Tom Waterfield, seorang peneliti dari Wellcome-Wolfson Institute for Experimental Medicine di Queen's University Belfast.
Studi ini telah menunjukkan bahwa perlu mempertimbangkan pengujian bagi anak-anak yang terinfeksi virus corona Covid-19.
Temuan penting ini bisa dieksplorasi lebih lanjut, karena penelitian ini terus memantau penularan komunitas pada anak-anak untuk membantu mengatasi penyebaran virus corona Covid-19.