WHO Kritik Negara yang Buka Pariwisata dan Sekolah Tanpa Rencana

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 01 September 2020 | 11:51 WIB
WHO Kritik Negara yang Buka Pariwisata dan Sekolah Tanpa Rencana
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (Dok. WHO)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkritisi negara-negara yang dinilai membuka sekolah dan perekonomian secara terburu-buru.

Dilansir ANTARA, negara dengan penyebaran aktif virus corona yang signifikan harus mencegah acara-acara besar, sebab membuka diri tanpa mengendalikan virus akan berbuah bencana.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengakui bahwa banyak masyarakat yang merasa lelah dengan pembatasan sosial dan ingin kembali ke kehidupan normal setelah delapan bulan pandemi.

WHO mendukung penuh upaya untuk membuka kembali perekonomian dan kehidupan sosial, namun wajib dilakukan secara terukur dengan rencana matang.

Baca Juga: Usai Ditutup karena Corona, Sekolah di Inggris dan Wales Kembali Dibuka

"Kami ingin melihat anak-anak kembali ke sekolah dan masyarakat kembali ke tempat kerja, namun kami ingin melihat itu dilakukan secara aman," tuturnya.

"Tak ada negara yang dapat berpura-pura bahwa pandemi berakhir," ucapnya.

Tedros mengatakan langsung membuka perekonomian dan sekolah bisa jadi sumber bencana berikutnya.

"Kenyataannya adalah virus menyebar dengan mudah. Membuka diri tanpa pengendalian menjadi sebuah resep bencana," ungkap Tedros.

Peningkatan wabah secara signifikan telah dikaitkan dengan pertemuan orang-orang di stadion, kelab malam, tempat ibadah dan kerumunan lainnya, di mana virus pernapasan dengan mudahnya mampu menyebar di kalangan sekelompok orang.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Dokumen WHO Tidak Menganjurkan Pemakaian Masker?

"Keputusan tentang bagaimana dan kapan mengizinkan pertemuan masyarakat harus dilakukan dengan prosedur berbasis risiko, dalam konteks lokal," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI