Di Tengah Pandemi, Masyarakat Inginkan Fasilitas Imunisasi yang Aman

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 01 September 2020 | 11:31 WIB
Di Tengah Pandemi, Masyarakat Inginkan Fasilitas Imunisasi yang Aman
Petugas Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat memberikan vaksin DPT (Difteri, Tetanus, dan Pertusis) ke Mahasiswa Universitas Tarumanegara (UNTAR) di Jakarta, Jumat (15/12).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah memastikan program imunisasi rutin dasar tetap berjalan selama pandemi Covid-19. Oleh karena itu, keamanan fasilitas dan akses imunisasi jadi prioritas.

Dilansir Anadolu Agency, masyarakat Indonesia berharap pemerintah menyediakan layanan imunisasi yang aman selama pandemi Covid-19

Hasil survei terbaru Unicef dan Kementerian Kesehatan menyebut separuh orang tua memilih tidak menghadiri sesi imunisasi karena Covid-19 maupun karena anak mereka tidak membutuhkan vaksin dalam jangka waktu tersebut.

Menurut survei tersebut terjadi perubahan perilaku dalam mencari pelayanan imunisasi.

Baca Juga: Emas Mahal Selama Pandemi, Ini yang Wajib Diketahui Sebelum Membeli

Sebelum Covid-19, sekitar 90 persen anak di Indonesia memperoleh pelayanan imunisasi pada fasilitas kesehatan umum, termasuk posyandu, puskesmas, dan fasilitas persalinan desa (polindes).

Namun sekarang, hampir separuh responden sekarang mencari imunisasi untuk anak di klinik dan rumah sakit swasta.

"Responden melaporkan merasa enggan mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan karena takut tertular COVID-19 dan mengemukakan kekhawatiran tentang penutupan layanan imunisasi, terutama di posyandu," ujar survei tersebut.

Para orang tua juga melaporkan tingginya biaya pelayanan imunisasi di fasilitas pelayanan kesehatan swasta, yang sebaliknya gratis di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah.

Selama masa pandemi, menurut survei itu, resistensi masyarakat terhadap imunisasi semakin tinggi.

Baca Juga: Perlombaan Membuat Vaksin Covid-19, Berisiko Memperburuk Pandemi

Hampir sepertiga responden tidak mau membawa anak mereka untuk imunisasi atau ada keragu-raguan.

Achmad Yurianto, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan mengatakan meski terjadi pandemi, fasilitas pelayanan kesehatan seperti Puskesmas dan Posyandu tetap buka dan aman.

"Orang tua diharapkan membawa anak-anak untuk diimunisasi dan tidak menunda pemberiannya," kata dia.

"Jika ada fasilitas pelayanan kesehatan tutup sementara, orang tua disarankan meminta informasi kepada kader kesehatan masyarakat setempat tentang pilihan alternatif terdekat," lanjut dia.

"Secara ilmu pengetahuan sudah jelas: Imunisasi mencegah kesakitan, kecacatan dan kematian," kata Perwakilan Unicef Debora Comini.

"Selama pandemi COVID-19, anak-anak harus terlindungi terhadap penyakit lain yang dapat dicegah dengan imunisasi. Kita harus melakukan segala hal agar seluruh anak di seluruh negeri ini dapat terus menerima layanan penting ini."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI