Hilangnya Indera Penciuman & Perasa Pada Covid-19 Umumnya Sangat Parah

Selasa, 01 September 2020 | 10:09 WIB
Hilangnya Indera Penciuman & Perasa Pada Covid-19 Umumnya Sangat Parah
Ilustrasi pakai masker. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hilangnya kemampuan indera penciuman dan perasa menjadi salah satu gejala yang umum terjadi pada penderita Covid-19.

Penemuan hilangnya kemampuan sensorik ini berawal dari penelitian oleh UC San Diego Health yang terbit di jurnal International Forum of Allergy & Rhinology pada 12 April 2020.

Dalam temuan mereka, jika Anda kehilangan bau dan rasa, kemungkinan besar terinfeksi Covid-19 daripada terinfeksi lainnya. Namun, yang dirasakan sangat parah, bukan ringan.

Studi ini menyurvei 1.480 pasien dengan gejala mirip flu pada 3 Maret hingga 29 Maret 2020. Dari total itu, 102 pasien dinyatakan positif virus dan 1.378 negatif.

Baca Juga: Dari 42 Juta Tes Covid-19, India Temukan Kasus Positif Sebanyak 3,6 Juta

Kemudian, peneliti meminta 59 pasien positif Covid-19 dan 203 pasien negatif mengungkapkan gejala yang dirasakannya. Mereka menemukan ada prevalensi tinggi dan presentasi unik dari gangguan sensorik tertentu pada pasien positif Covid-19.

Di antara pasien dengan gejala ini, penurunan kemampuan sensorik yang mereka alami sangat parah.

Meski begitu, tingkat pemulihan dari hilangnya kemampuan ini cukup cepat. Dalam dua hingga empat minggu sejak infeksi kemampuan tersebut akan pulih, kata peneliti.

Kembalinya kemampuan indera penciuman dan perasa mereka umumnya berbarengan dengan waktu pemulihan penyakit.

Terlepas dari gejala ini, lapora The Health Site, tanda lain yang umumnya dikhawatirkan orang-orang sebagai ciri Covid-19, seperti sakit tenggorokan, justru lebih sering dinyatakan negatif.

Baca Juga: Mahasiswa UMM Bagikan Masker Kepada Masyarakat untuk Mencegah Covid-19

Dalam upaya mengurangi risiko penularan virus, UC San Diego Health sekarang memasukkan hilangnya bau dan rasa sebagai persyaratan skrining bagi pengunjung dan staf, serta penanda untuk menguji pasien yang mungkin positif terkena virus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI