10 Analisis Pakar Ekspresi Soal Gestur dan Mindset Atta Halilintar

Selasa, 01 September 2020 | 09:26 WIB
10 Analisis Pakar Ekspresi Soal Gestur dan Mindset Atta Halilintar
Atta Halilintar [Suara.com/Sumarni]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gestur dan cara berpikir (mindset) Atta Halilintar dalam sebuah dialog bersama presenter Fenny Rose beberapa waktu lalu di channel Youtube Feni Rose Official, menarik perhatian psikolog dan pakar mikro ekspresi, Poppy Amalya.

Dalam video tersebut, kekasih Aurel Hermansyah tersebut mengungkap bahwa dirinya tak memiliki banyak teman sejati, yang bisa mendukungnya, baik di saat suka maupun duka.

Menurut Poppy, gestur dan pemilihan kata Atta saat itu, dipenuhi dengan rasa kesepian yang mendalam dan perasaan sedih secara bersamaan.

Nah, untuk mengetahui bagaimana wanita yang dikenal sebagai motivator tersebut membuka apa yang dirasakan Atta di dalam hatinya, berikut beberapa penjabarannya, yang dikutip dari video yang diunggah di kanal YouTube miliknya.

Baca Juga: Happy Hariadi Laporkan Ayah Atta Halilintar atas Saran Seto Mulyadi

Kolase Psikolog Poppy Amalya dan Youtuber Atta Halilintar. (Screenshot Youtube)
Kolase Psikolog Poppy Amalya dan Youtuber Atta Halilintar. (Screenshot Youtube)

1. Menyiratkan kecemasan dan pengalaman emosional

Pada saat berdialog dengan Fenny Rose, presenter acara Rumpi No Secret tersebut mengajukan pertanyaan yang menurut Poppt cukup menohok, yakni: "Atta kamu sebenarnya punya temen nggak?".

Saat itu, YouTuber tersukses di Indonesia ini menjawab "Tidak".

"Atta bilang tidak, sambil mengeluarkan lidah yang menandakan kecemasan. Dia juga menunduk, yang diartikan memiliki pengalaman emosional.

Lebih jauh Poppy menjelaskan, bahwa pengalaman emosional itu berkaitan dengan teman. Apakah itu baik atau tidak, yang jelas, lanjut dia kurang membuat Atta nyaman.

Baca Juga: Kasus Penelantaran Anak, Ayah Atta Halilintar Terancam 5 Tahun Penjara

2. Sulit menemukan teman sejati

Lalu, lelaki yang memiliki subscriber YouTube terbanyak di Asia itu melanjutkan kembali kata-katanya.

"Menurutku ya kita susah mencari teman yang benar-benar teman, karena semua orang bisa keliatannya teman," kata lelaki berusia 25 tahun ini.

Menurut Poppy, berarti itu adalah keyakinannya. Kalimat yang diucapkan Atta adalah kalimat yang diucapkan dari masa lalu.

"Keyakinan Atta adalah sulit mencari teman yang benar-benar teman. Kalau dia meyakini hal tersebut, maka sepanjang hidupnya dia akan mengalami kondisi yang membuatnya kesulitan mencari teman yang bener-benar teman," lanjut Poppy.

Namun, kata dia, ini tidak bisa disalahkan karena pengalaman yang Atta rasakan sebelumnya. Berarti, kata Poppy, ada peristiwa di masa lalu yang coba Atta Halilintar sampaikan dengan kalimat seperti ini.

3. Mengatakan semua orang membicarakannya di belakang

"Karena semua orang bisa kelihatannya teman, padahal di belakang ngomongin," ujar sulung dari 11 bersaudara ini.

Hal yang ditekankan Poppy selanjutnya adalah kata "semua orang" yang diucapkan Atta.

"Hati-hati lho Atta, aku agak khawatir kalau kamu mempunyai keyakinan seperti itu, karena kamu bilang semua, berarti pada saat kamu pergi, bisa jadi kamu beranggapan semua orang ngomongin kamu," ungkapnya.

4. Merasa gelisah dan butuh kekuatan

Selanjutnya, Poppy juga mengatakan pada saat Atta mengatakan "Itu banyak yang kaya gitu," sambil menarik napas dan mengganti posisi duduk, lalu memegang handphonenya, ada sebuah kegelisahan. Atta juga sempat memegang kedua kakinya yang berarti butuh kekuatan.

"Berarti Atta punya pengalaman yang tidak enak seperti itu. Kalau tidak diprogram ulang, kamu akan kesepian karena tidak punya teman. Kalau kamu berpikir seperti itu, ke mana pun pergi, kamu akan merasa sepi," pungkas Popp

5. Perspektif Atta tentang teman sejati

Berbicara mengenai teman sejati, Atta Halilintar punya pendapat sendiri.

"Jadi, menurut aku teman sejati adalah teman yang support di kala kita susah dan senang. Di kala salah tuh kita dikasih saran dengan baik," ujar Atta pada Fenny Rose.

Poppy mengatakan, ini adalah sebuah gambaran dari proses pendewasaan yang Atta miliki terhadap perspektifnya melihat lingkungan pertemanan.

"Atta berpikir bahwa temen yang baik kasih saran di saat salah dengan baik walau menyakitkan. Sahabat sejati itu kalau ada temannya salah ya di feedback dikasih tahu supaya kalau temennya salah, dia mau mengubah keadaannya," tambah Poppy lagi.

6. Merasa dimanfaatkan oleh seorang teman

Menurut Atta, teman sejati juga bukanlah seseorang yang memanfaatkan. Di saat berbicata seperti ini, terlihat Atta memindahkan tangannya ke bagian kiri kakinya. Sama seperti tadi, kata Poppy, Atta seakan membutuhkan kekuatan,

"Dia berpikir, "Aduh kenapa sih teman saya harus memanfaatkan saya". Jadi tubuhnya memberikan info tersebut," kata dia.

7. Merasa sedih saat ada teman yang memanfaatkannya

Atta juga mengatakan, bahwa mencari teman itu sulit, apalagi teman yang baik. Hal ini, lanjut Poppy adalah sebuah kesimpulan yang ia yakini.

"Kalau kesimpulan itu menjadi keyakinan kamu, kembali lagi saya sampaikan itu akan terjadi dengan diri kamu. Bahwa mencari teman itu susah, sambil tangan masih tetap berada di sebelah kiri dan menunduk ke bawah. Ya artinya ada pengalaman emosional, ada kesedihan. Kemudia menyayangi diri sendiri dan butuh kekuatan pada saat berbicara mengenai teman yang memanfaatkannya," rinci Poppy.

8. Menutupi kesedihan dengan tawa

Saat Fenny Rose bertanya berapa jumlah teman Atta, ia menjawabnya dengan tawa. Namun menurut Poppy, ini adalah tawa yang berbeda. Tersirat kesedihan yang mendalam dengan kondisi tersebut.

"Lalu tangannya meng-cover, satunya lagi ditaruh belakang. Jadi masih ada yang dicover tentang dirinya, tidak open tertawanya," jelasnya.

9. Merindukan waktu bersama teman

Inilah yang membuat Poppy melihat ada sebuah kesedihan di sana. Tapi, harus dipahami, bahwa hal ini karena Atta memang tak memiliki waktu untuk bermain-main, karena sejak kecil sudah bekerja keras.

"Orang-orang yang bekerja keras seperti itu kehilangan waktu untuk sekadar diskusi atau ngobrol-ngobrol, karena ya tadi diisi dengan "apa abis ini?" yang kadang kala tidak memiliki waktu untuk me time-nya sendiri. Nah, inilah yang ia rindukan," urai Poppy panjang lebar.

Apalagi, sambung Poppy, manusia pada dasarnya ingin menciptakan sebuah keseimbangan. Ingin memiliki waktu untuk dirinya sendiri, keluarga dan teman-teman.

10. Mulailah berubah untuk menyeimbangkan diri

Untuk mendapatkan keseimbangn tersebut, Poppy menyarankan Atta untuk mengalokasikan waktu bersama teman melakukan hal-hal yang menyenangkan, misalnya yang berhubungan dengan hobinya.

"Ini adalah suatu hal yang menarik, yang bagus buat kamu untuk menyeimbangkan keadaan diri kamu secara psikologis," tutup dia.

Ingin tahu video selengkapnya? Klik di sini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI