Suara.com - Beban kematian global akibat kanker sangat mengkhawatirkan dan salah satu faktor utama di balik ini adalah deteksi yang terlambat.
Kanker merupakan kondisi yang menyebar dengan kecepatan tak terkendali. Jadi, intervensi dini adalah satu-satunya cara untuk mengelolanya dan menjinakkan perkembangan kanker di dalam tubuh.
Itulah mengapa ilmuwan dan badan penelitian berupaya menemukan metode diagnostik yang dapat mendiagnosis kanker sejak dini.
Sebuah studi baru-baru ini yang terbit dalam jurnal Nature Communications melaporkan tes darah, yang dikenal sebagai PanSeer, mampu mendeteksi kanker pada 95 persen pasien tanpa gejala sekitar empat tahun sebelumnya, dibandingkan dengan metode diagnostik standar lainnya.
Baca Juga: Obesitas Hampir Geser Rokok Sebagai Biang Keladi Penyebab Kanker
Berdasarkan The Health Site, tes darah ini mampu mendeteksi kanker usus besar, esofagus, hati, paru-paru, hingga perut.
Tes yang masih dalam tahap percobaan ini merupakan secercah harapan baru bagi pasien kanker. Namun, penulis studi berpendapat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mencapai opini konklusif tentang keakuratannya.
Cara Kerja Tes PanSeer
Ada 'tanda khas genetik' tertentu yang terkait dengan tumor. PanSeer bekerja dengan mendeteksi tanda ini dalam darah.
Sel tumor melepaskan DNA mereka sedikit demi sedikit dalam aliran darah. Tes ini mencari perubahan kimiawi dalam DNA yang menunjukkan atau berkaitan dengan kanker.
Baca Juga: Studi: Kanker Usus Besar Mulai Banyak Menimpa Orang di Bawah 50 Tahun
Namun, jika ukuran tumor sangat kecil, jumlah DNA yang dikeluarkannya dalam aliran darah sangat kecil. Inilah saat yang paling sulit untuk melihat perubahan kimianya.
Menurut temuan laporan ini, PanSeer mampu mendeteksi kanker empat tahun sebelum gejala muncul dari sampel plasma darah orang-orang yang belum menunjukkan gejala ini.