Suara.com - Selama ini rokok dituduh sebagai penyebab utama kejadian kanker di seluruh dunia. Tapi di Inggris, obesitas dianggap hampir menggeser rokok sebagai penyebab terhadap empat kasus kanker yaitu kanker usus, kanker ginjal, kanker hati dan kanker ovarium.
Hal itu diungkapkan oleh data yang dilakukan oleh Cancer Research UK beberapa waktu lalu.
Dikatakan jutaan orang Inggris berisiko terkena kanker karena berat badan mereka. Apalagi ada fakta bahwa jumlah orang obesitas melebihi jumlah perokok di Inggris dengan perbandingan dua banding satu.
Sayangnya, kampanye mengenai kegemukan yang terkait kanker malah menuai banyak kritik karena dituduh telah melakukan penghinaan pada orang gendut.
Baca Juga: Mengenal Stevia, Pengganti Gula Bagi Anak Obesitas dan Penderita Diabetes
Tapi Cancer Research UK mengatakan kampanye tersebut bukan mau menyalahkan orang karena kelebihan berat badan, tapi hanya sekadar mengingatkan bahwa obesitas dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker.
Dikatakan, kelebihan berat badan atau obesitas menyebabkan sekitar 22.800 kasus kanker setiap tahun sementara merokok menyebabkan 54.300 kasus kanker di Inggris.
Merokok memang tetap menjadi penyebab utama masalah kanker yang dapat dicegah di Inggris dan obesitas ada di posisi kedua. Tetapi tingkat merokok di sana menurun, sementara kasus kejadian obesitas meningkat dan hal tersebut telah diamini oleh para ahli kesehatan Inggris.
Kelebihan berat badan atau obesitas memang tak selalu berarti seseorang yang gemuk akan mengembangkan sakit kanker, tetapi obesitas dapat meningkatkan risiko mereka terkena kanker.
Menurut Cancer Research UK, 13 jenis kanker berbeda terkait erat dengan obesitas seperti kanker payudara, kanker usus, kanker pankreas, kanker esofagus, kanker hati, kanker ginjal, kanker perut bagian atas, kanker kantung empedu, kanker rahim, kanker ovarium, kanker tiroid, kanker multipel mieloma (kanker darah) dan meningioma atau kanker otak.
Baca Juga: Waduh, Vaksin Corona Disebut Tidak Terlalu Efektif Pada Orang Obesitas
"Keluarga, bisnis makanan, dan pemerintah semua harus memainkan peran mereka jika ingin menghindari sama seperti kasus Amerika yang merusak dan mahal," kata Kepala eksekutif NHS Inggris Simon Stevens.