Suara.com - Sebuah studi mencatat bahwa lelaki yang menjalani metode operasi bariatrik atau pengecilan lambung guna menurunkan berat badan mungkin berisiko tinggi untuk menjadi kurang subur.
Periset dari sekolah kedokteran Emory University di Atlanta Amerika Serikat mengungkapkan adanya kemungkinan dampak dari bypass lambung Roux-en-Y (RYGB) terhadap kemampuan reproduksi kaum laki-laki dikemudian hari.
Tim membandingkan efek jangka panjang dari penurunan berat badan akibat RYGB di antara sekelompok lelaki yang aktif secara seksual dan tengah mencoba memiliki keturunan, dengan lelaki obesitas namun tidak menjalani operasi bariatrik, serta kelompok kontrol lelaki kurus.
Parameternya adalah kualitas air mani dari tiga kelompok tersebut.
Baca Juga: Kejam! Perusahaan Ini Minta Karyawan Bayar Denda jika Berat Badannya Naik
Peneliti kemudian mengidentifikasi peningkatan kadar hormon estradiol estrogen dan kekurangan vitamin D sebagai faktor negatif terhadap air mani dan kesuburan di antara kelompok RYGB.
"Studi ini adalah salah satu bagian penting dalam memecahkan teka-teki ketidaksuburan lelaki. Tantangannya adalah untuk melihat apakah mengoreksi penyimpangan hormon dan mikronutrien cukup untuk membalikkan ketidaksuburan pada lelaki," kata Editor in Chief, Edward Lin dari sekolah kedokteran Emory University di Atlanta.
Dikutip Suara.com dari Alodokter operasi bariatrik adalah pembedahan yang dilakukan untuk membantu menurunkan berat badan. Prosedur ini biasanya dilakukan pada penderita obesitas yang sulit diatasi hanya dengan diet dan olahraga.
Dalam jangka panjang, orang yang menjalani operasi bariatrik berisiko mengalami masalah kesehatan yang disebabkan oleh gangguan penyerapan nutrisi, misalnya kurangnya penyerapan zat besi, kalsium, dan vitamin-vitamin, termasuk vitamin B12 dan vitamin E.
Baca Juga: Karyawan Wajib Lapor Berat Badan Tiap Minggu, Butik Ini Disorot!